Page 138 - Pembangunan Perpustakaan.indd
P. 138
C. Membaca Untuk Menulis, Menulis Untuk Kemuliaan
Jargon Pustaka Rumah Aloy yaitu “Membaca untuk Menulis,
Menulis untuk Kemuliaan”. Adapun tujuan dari jargon yang dibuat
Pustaka Rumah Aloy yakni membangun suatu tempat yang
mengutamakan apa yang diinginkan penerbit. Jargon ini juga
bertujuan untuk menyadarkan masyarakat bahwa penerbitan
tidak hanya sekedar menerbitkan, tetapi menciptakan citra yang
berbeda. Dengan tetap mengutamakan literasi, Pustaka Rumah
Aloy berusaha menciptakan suatu informasi yang sesuai dengan
kebutuhan.
Jargon "Membaca untuk Menulis, Menulis untuk Kemuliaan"
yang sering dikaitkan dengan Pustaka Rumah Aloy merupakan
prinsip yang menekankan pentingnya kegiatan literasi baik
membaca maupun menulis dalam membentuk pengetahuan dan
moralitas seseorang. Dalam konteks ini, membaca tidak hanya
dimaknai sebagai kegiatan pasif, melainkan sebagai langkah awal
untuk menghasilkan tulisan yang bermakna, bermanfaat, dan
bernilai luhur. Tulisan tersebut diharapkan mampu memberikan
kontribusi positif bagi masyarakat dan memuliakan tujuan hidup
yang lebih besar, seperti memperjuangkan kebenaran, keadilan,
dan kemanusiaan.
Pustaka Rumah Aloy sendiri adalah ruang atau komunitas yang
mendorong praktik literasi dengan tujuan yang mulia, di mana
orang-orang dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman melalui
tulisan sebagai sarana pencerahan dan perubahan sosial. Gagasan
"Membaca untuk Menulis, Menulis untuk Kemuliaan" dari Pustaka
Rumah Aloy kemungkinan besar berasal dari pandangan tentang
literasi sebagai alat transformasi diri dan masyarakat. Ide ini
terinspirasi oleh berbagai pemikiran fi lsafat dan tokoh literasi yang
melihat kegiatan menulis bukan hanya sebagai ekspresi individual,
tetapi juga sebagai sarana mencapai tujuan yang lebih tinggi,
seperti memperkaya intelektual, menyebarkan nilai-nilai moral,
serta memperjuangkan kebenaran.
Ada beberapa faktor yang kemungkinan mendukung jargon
"Membaca untuk Menulis, Menulis untuk Kemuliaan" di Pustaka
Rumah Aloy Kalimantan Barat, antara lain:
128