Page 163 - KM IPS-BS-KLS-VIII_Neat
P. 163

■  Perang Paderi di Sumatra Barat (1821-1838)


































                    Gambar 3.8 Benteng  Fort de Kock. Sumber: tropenmuseum/CC-BY-SA 3.0 (1900-1940)

                    Kalian perhatikan gambar Benteng Fort de Kock di atas! Benteng tersebut
                    merupakan saksi betapa sengitnya perlawanan kaum Paderi terhadap

                    Pemerintah Hindia Belanda. Di manakah meletusnya Perang Paderi?
                    Bagaimana latar belakang dan proses Perang Paderi?
                       Kelompok pembaharu Islam di Sumatra Barat ini disebut sebagai Kaum
                    Padri. Belanda memanfaatkan perselisihan tersebut dengan mendukung

                    Kaum Adat yang posisinya sudah terjepit. Perlawanan kaum Padri
                    berubah dengan sasaran utama Belanda meletus tahun 1821. Kaum Padri
                    di—iv—iw T«awm« Ivav B~wj~p (M. SÂahab), T«awm« waw Cešdim, T«awm«

                    Tambusai, dan Tuanku nan Alahan. Perlawanan kaum Padri berhasil
                    mendesak benteng-benteng Belanda. Sementara itu Belanda meng-
                    hada—i  —ešpaÀawaw  Pawgešaw  Di—~weg~š~  (1825-1830).  Bepawda  žadaš,
                    apabila pertempuran dilanjutkan, Belanda akan kalah. Belanda meng-
                    ajak berdamai di Bonjol tanggal 15 November 1825, selanjutnya Belanda

                    konsentrasi terhadap Perang Diponegoro.



                                                       TEMA 03: NASIONALISME DAN JATI DIRI BANGSA  155
   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168