Page 51 - LAPORAN OPTIMALISASI SISTEM GOVERNOR ok
P. 51

Gambar 47. Instalasi Relay
                             Gambar 46. Skema Modifikasi Sinyal Tie Breaker             220 VDC
                        Gambar 46 dan 47 menunjukkan modifikasi yang dilakukan untuk sedikit mempercepat
                                                                                          3045
                                   3                        3084                Gambar 47. Instalasi Relay
                        sampainya sinyal Tie Breaker Open dari 104UG 20 kV ke Woodward 505. Langkah ini
                             Gambar 46. Skema Modifikasi Sinyal Tie Breaker
                                                                                        220 VDC
                                                                                          3060
                                                            3112
                                   4
                        ditempuh karena secara teknis relay lebih cepat merespon sinyal dibandingkan pemrosesan
                        Gambar 46 dan 47 menunjukkan modifikasi yang dilakukan untuk sedikit mempercepat
                                                                                          3075
                                                            3140
                                   5
                        melalui DCS yang harus keluar dan masuk melalui I/O Module. Dengan modifikasi ini
                        sampainya sinyal Tie Breaker Open dari 104UG 20 kV ke Woodward 505. Langkah ini
                                   6
                                                                                          3090
                                                            3168
                        diharapkan dapat mempercepat sampainya sinyal Tie Breaker 20 kV Open ke Woodward
                                                            3210
                        ditempuh karena secara teknis relay lebih cepat merespon sinyal dibandingkan pemrosesan
                                  7.5
                                                                                         3112.5
                        505, sehingga Woodward 505 dapat segera mengubah mode pengontrolan ke isochronous
                                  10
                                                                                          3150
                        melalui DCS yang harus keluar dan masuk melalui I/O Module. Dengan modifikasi ini
                        apabila terjadi gangguan jaringan yang menyebabkan Tie Breaker 20 kV Open/Trip.
                           Tabel 14. Setpoint RPM untuk Mencapai Target Daya Keluaran Sebelum dan Sesudah
                        diharapkan dapat mempercepat sampainya sinyal Tie Breaker 20 kV Open ke Woodward
                        505, sehingga Woodward 505 dapat segera mengubah mode pengontrolan ke isochronous
                                                            Modifikasi
                        apabila terjadi gangguan jaringan yang menyebabkan Tie Breaker 20 kV Open/Trip.
                        Sebagai contoh kasus, untuk memproduksi daya gross keluaran sebesar 6 MW, droop 7%
                        (dengan max load 7.5 MW) membutuhkan perintah speed setpoint di 3168 rpm, sedangkan
                        droop 5% (dengan max load 10 MW) hanya membutuhkan speed setpoint di 3090 rpm.
                        Apabila tiba-tiba terjadi gangguan jaringan sehingga menyebabkan Tie Breaker 20 kV
                        Open/Trip, maka beban sebesar + 5 MW akan hilang sehingga mengakibatkan naiknya rpm
                        turbine generator. Dalam kondisi detik pertama tersebut, kemungkinan sinyal Tie Breaker
                        20 kV Open belum sampai ke Woodward 505 (karena pengkabelan tidak direct, gambar 10),
                        maka Woodward 505 masih dalam mode Load Control sehingga mengikuti speed setpoint
                                       Gambar 48. Pemasangan Selector Baseload vs Isochronous
                        3168 (saat droop 7%, max load 7.5 MW) atau 3090 (saat droop 5%, max load 10 MW).
                        Setpoint 3168 rpm tersebut tentunya lebih mendekati over speed dibandingkan setpoint
                        Di antara auxiliary contact relay 220 VDC dan Woodward 505 juga dipasang manual selector
                                       Gambar 48. Pemasangan Selector Baseload vs Isochronous
                        3090 rpm. Maka dengan droop yang lebih kecil diharapkan dapat mengurangi kenaikan
                        untuk memilih mode pengontrolan turbine generator (Gambar 48). Manual Selector ini
                        speed turbine saat transisi dari Baseload ke Isochronous.
                        sebagai penambah fungsi dari antar muka DCS yang telah dibuat sebelumnya (Gambar 45).
                        Di antara auxiliary contact relay 220 VDC dan Woodward 505 juga dipasang manual selector
                        untuk memilih mode pengontrolan turbine generator (Gambar 48). Manual Selector ini
               II.2.9  Penambahan Fasilitas Valve Limiter pada DCS
               II.2.7  Menaikkan Setting KW Max Load pada Woodward 505
                        sebagai penambah fungsi dari antar muka DCS yang telah dibuat sebelumnya (Gambar 45).k
                        Penambahan   fasilitas   di   antar   muka   DCS   berupa   Valve   Limiter   dilakukan   untu
                        Menaikkan KW Max Load pada Woodward 505 memiliki 2 fungsi utama,
                        mempermudah  akses  operator  tanpa  harus  mengakses  Woodward 505. Valve  Limiter
                        a. Memungkinkan operator mengatur beban sedikit diatas 7.5 MW
               II.2.7  Menaikkan Setting KW Max Load pada Woodward 505
                        berfungsi sebagai pembatas agar perintah Woodward 505 ke CPC II tidak melebihi perintah
                        b. Memperkecil potensi over speed karena Tie Breaker 20 kV open.
                        Menaikkan KW Max Load pada Woodward 505 memiliki 2 fungsi utama,
                        Valve   Limiter   tersebut.   Dengan   diaplikasikannya   pembatas   ini,   dapat   berfungsi   untuk
                        a. Memungkinkan operator mengatur beban sedikit diatas 7.5 MW
                        Pengaturan   KW   Max   Load   existing   7.500   KW   dinaikkan   menjadi   10.000   KW.   Sebagai
                        beberapa hal,
                        b. Memperkecil potensi over speed karena Tie Breaker 20 kV open.
                        konsekuensinya, nilai masukan beban KW ke 505 melalui Analog Input #6 juga dinaikkan
                        a.    Stabilisasi daya keluaran saat terjadi osilasi frekuensi dan beban pada jaringan.
                              Pembatasan   daya   keluaran   100%   Maximum   Continuous   Rating   (MCR)   sehingga
                        dari 7.500 KW menjadi 10.000 KW. Sebagai konsekuensinya juga, modifikasi perlu dilakukan
                        b.
                        Pengaturan   KW   Max   Load   existing   7.500   KW   dinaikkan   menjadi   10.000   KW.   Sebagai
                              apabila terjadi gangguan jaringan berupa under frequency, maka unit tidak akan
                        pada span 20 mA pada sisi DCS (Analog Output) dari 7.500 KW menjadi 10.000 KW.
                        konsekuensinya, nilai masukan beban KW ke 505 melalui Analog Input #6 juga dinaikkan
                              memproduksi daya keluaran diatas nilai batasan tersebut (7.5 MW).
                        dari 7.500 KW menjadi 10.000 KW. Sebagai konsekuensinya juga, modifikasi perlu dilakukan
               II.2.8  Modifikasi Nilai KW Droop & Maximum Governor Speed Woodward 505
                        pada span 20 mA pada sisi DCS (Analog Output) dari 7.500 KW menjadi 10.000 KW.
                        Berikut adalah penambahan tatap muka DCS berupa Limiter Up, Limiter Down, Valve
                        Droop juga berperan penting untuk mengurangi efek overspeed, dengan catatan apabila
                        Setpoint (%), dan Valve Demand (%). Valve Setpoint & Valve Demand masih belum dapat
                        sinyal Tie Breaker 20 kV Open terlambat masuk ke Woodward 505. Saat beban terlepas
               II.2.8  Modifikasi Nilai KW Droop & Maximum Governor Speed Woodward 505
                        menyamai nilai actual di Woodward 505. Sehingga membutuhkan perbaikan pada sinyal
                        secara tiba-tiba, maka secara otomatis terjadi kenaikan putaran turbine (rpm). Apabila
                        Droop juga berperan penting untuk mengurangi efek overspeed, dengan catatan apabila
                        tersebut.
                        sinyal Tie Breaker 20 kV Open terlambat masuk ke Woodward 505, maka Woodward 505
                        sinyal Tie Breaker 20 kV Open terlambat masuk ke Woodward 505. Saat beban terlepas
                        masih  menganggap  set point speed  terakhir  sebagai  acuan  perintah.  Ketika % droop
                        secara tiba-tiba, maka secara otomatis terjadi kenaikan putaran turbine (rpm). Apabila
                        disetting besar, maka untuk mencapai daya tertentu membutuhkan pengaturan set point
                        sinyal Tie Breaker 20 kV Open terlambat masuk ke Woodward 505, maka Woodward 505
                        speed yang lebih besar dibandingkan Ketika droop disetting lebih kecil. Tabel 12 di bawah
                        masih  menganggap  set point speed  terakhir  sebagai  acuan  perintah.  Ketika % droop
                        ini   menunjukkan   modifikasi   droop   dan   perubahan   setpoint   speed   sebagai   acuan
                        disetting besar, maka untuk mencapai daya tertentu membutuhkan pengaturan set point
                        pencapaian daya keluaran generator.
                        speed yang lebih besar dibandingkan Ketika droop disetting lebih kecil. Tabel 12 di bawah
                        ini   menunjukkan   modifikasi   droop   dan   perubahan   setpoint   speed   sebagai   acuan
                          Target Daya Keluaran      Setting rpm Droop 7 %              Droop 5 %
                        pencapaian daya keluaran generator.
                                 (MW)                (sebelum modifikasi)          (setelah modifikasi)
                                                                                          3015
                                                            3028
                                   1
                          Target Daya Keluaran      Setting rpm Droop 7 %              Droop 5 %
                                                                                          3030
                                                            3056
                                   2
                                 (MW)                (sebelum modifikasi)          (setelah modifikasi)
                                                                                          3015
                                                            3028
                                   1
                              Gambar 49. Antar muka Limiter Up & Limiter Down, Valve Demand & Setpoint.
                                   2                        3056                          3030              25
                                                                                                            2 25 6
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56