Page 59 - LAPORAN OPTIMALISASI SISTEM GOVERNOR gabung
P. 59
Pada prinsipnya Isochronous adalah mode operasi yang tipikal dengan Frequency
Control, dimana governor controller (Woodward 505) hanya mengatur frekuensi
pada set point 50 Hz, tanpa mempedulikan Daya/beban keluaran sama sekali.
III.2 Memilih Selector antara Load Control dan Frequency Control
Setelah memahami berbagai istilah di atas, operator dapat memilih mode operasi pada
turbin melalui selector yang telah disiapkan, atau melalui antar muka DCS.
Gambar 53. Selector Load Control vs Gambar 54. Selector DCS Load Control vs
Frequency Control Frequency Control
Frequency Control atau Isochronous dipilih apabila menghendaki PLTU menjadi
“pahlawan” yang bertugas menjaga kestabilan frekuensi jaringan di 50 Hz. Apabila mode
ini diaktifkan, maka besar kemungkinan terjadi osilasi beban signifikan karena tujuan dari
505 pada mode ini hanya untuk menstabilkan frekuensi. Disarankan untuk tidak memilih
mode ini selama operasi normal sinkron dengan jaringan PLN, karena mode ini hanya
dapat dioperasikan oleh pembangkit yang memiliki kemampuan konversi energi yang
cepat (seperti PLTD dll).
Adapun Load Control dipilih jika operator menghendaki pengontrolan daya/beban yang
lebih stabil, namun tetap mempertimbangkan frekuensi jaringan. Mode ini disarankan
untuk dipilih sepanjang masa operasional sinkron dengan jaringan PLN.
Berikut tabel hubungan pengaturan terhadap mode di Woodward 505,
Tie Breaker 20 kV DCS Selector Manual Selector Mode di 505
Close Base Load Base Load Base Load
Open Base Load Base Load Isochronous
Close Isochronous Base Load Isochronous
Close Base Load Isochronous Isochronous
Close Isochronous Isochronous Isochronous
Tabel 13. Hubungan pengaturan selector terhadap Mode Woodward 505
III.3 Memasukkan Setpoint Daya/Beban ke Woodward 505
Metode untuk memasukkan setpoint sesuai dengan existing prosedur, yaitu operator
dapat memasukkan nilai speed setpoint (rpm) langsung ke Woodward 505 melalui menu
“Speed”, ataupun memasukkan melalui antar muka DCS. Namun terdapat perubahan
nilai speed setpoint dikarenakan modifikasi nilai speed droop dari 7% menjadi 5% dan
juga perubahan KW Max Load dari 7.5 MW ke 10 MW sebagaimana telah disampaikan
pada bab sebelumnya. Adapun perubahan speed setpoint tersebut ditampilkan dalam
tabel berikut,
Target Daya Setting rpm Droop 7 % Droop 5 %
Keluaran KW Max 7.5 MW KW MAX 10 MW
(MW) (sebelum modifikasi) (setelah modifikasi)
1 3028 3015
29