Page 6 - Materi Pemulasaran Jenazah Berbasis Kearifan Lokal_Neat
P. 6
Indonesia sebagai negara dengan keragaman suku, budaya, dan
tradisi, memiliki berbagai kearifan lokal yang mewarnai tata cara
penyelenggaraan jenazah. Meskipun pada dasarnya proses
penyelenggaraan jenazah mengikuti ketentuan syariat Islam, namun di
beberapa daerah terdapat tambahan tradisi dan adat yang diwariskan
secara turun-temurun. Tradisi tersebut pada umumnya tidak
bertentangan dengan syariat, justru memperkaya praktik keagamaan
dengan sentuhan budaya lokal.
Oleh karena itu, penting bagi peserta didik untuk memahami bahwa
penyelenggaraan jenazah bukan hanya sebuah kewajiban ibadah, tetapi
juga bagian dari praktik kehidupan bermasyarakat yang menjunjung
tinggi nilai kebersamaan, gotong royong, serta penghormatan terhadap
orang yang telah wafat.
Pemulasaran jenazah adalah serangkaian proses merawat jenazah
mulai dari memandikan, mengkafani, menyalatkan, hingga menguburkan
sesuai tuntunan syariat Islam. Namun, di beberapa daerah, proses ini
sering dipadukan dengan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal
masyarakat setempat. Salah satunya terdapat di Kabupaten Luwu,
Sulawesi Selatan, yang dikenal dengan tradisi Bulleang Saratu atau
Bulleang Datu.
Tradisi ini adalah upacara pemakaman
penghormatan kepada bangsawan yang
menggunakan keranda dari pohon pinang dirakit
dengan bambu hingga berjumlah seratus, dengan
nilai solidaritas dan gotong royong, serta proses
akulturasi nilai Islam.
tradisi bulleang saratu atau
2 bulleang datu