Page 1 - book 1
P. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konservasi keanekaragaman hayati yang diwujudkan dalam bentuk
kawasan konservasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari konsep
pembangunan berkelanjutan kerena bertujuan untuk mengelola sumberdaya
alam dan ekosistemnya yang meliputi aspek pemanfaatan, pengawetan, dan
perlindungan sehingga bermanfaat dan mendukung kehidupan manusia.
Kawasan konservasi salah satunya adalah kawasan suaka alam. Suaka
Margasatwa adalah hutan Suaka Alam yang ditetapkan sebagai suatu tempat
hidup margasatwa yang mempunyai nilai khas dan bermanfaat bagi ilmu
pengetahuan dan kebudayaan serta merupakan kekayaan dan kebanggaan
nasional.
Suaka Margasatwa (SM) menurut Undang-Undang Indonesia Nomor 5
Tahun 1990 adalah sebuah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas
berupa keunikan dan keanekaragaman jenis satwa yang untuk kelangsungan
hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya. Suaka Margasatwa
juga adalah kawasan suaka lama yang mempunyai ciri khas berupa
keanekaragaman dan keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya
dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya. Kegiatan yang dapat
dilakukan di dalam suaka margasatwa adalah kegiatan bagi kepentingan
penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan, wisata dalam
jumlah yang terbatas (menikmat keindahan alam dengan syarat tertentu) serta
kegiatan lainnya yang menunjang budidaya Suaka Margasatwa Tanjung
Amolengo merupakan rangkaian habitat anoa yang sangat penting di Selatan
dan Tenggara Propinsi Sulawesi Tenggara.