Page 52 - E-MODUL KEAMANAN KOMPUTER FIKS_Neat
P. 52

Ringkasan
                                Hacking dan cracking adalah dua aktivitas yang terkait dengan akses tidak sah

                   ke  sistem  atau  data,  namun  dengan  tujuan  dan  teknik  yang  berbeda.  Hacking  bisa

                   dilakukan  untuk  tujuan  yang  baik  atau  buruk,  sementara  cracking  biasanya  terkait
                   dengan  pelanggaran  hukum,  terutama  dalam  konteks  mengatasi  proteksi  perangkat
                   lunak.  Penindakan  terhadap  kejahatan  sistem  melibatkan  langkah-langkah

                   pencegahan,  deteksi,  respon,  investigasi,  pemulihan,  dan  pelaporan.  Prosedur  ini

                   penting  untuk  melindungi  data  dan  sistem  dari  serangan,  memitigasi  dampak  jika
                   serangan terjadi, dan memperbaiki keamanan untuk mencegah insiden di masa depan.

                   Dengan  memahami  dan  menerapkan  langkah-langkah  ini  secara  efektif,  organisasi
                   dan  individu  dapat  mengurangi  risiko,  menangani  insiden  dengan  lebih  baik,  dan

                   meningkatkan ketahanan terhadap serangan di masa depan.
                              Dalam kehidupan sehari-hari, hacking sering kali dikaitkan dengan kegiatan

                   ilegal  yang  mengancam  keamanan  digital,  tetapi  ada  juga  "ethical  hacking"  yang
                   bertujuan untuk meningkatkan keamanan sistem.

                   Berikut contoh penerapan hacking dalam kehidupan sehari-hari:
                     1. Peretasan  Akun  Media  Sosial:  Seseorang  bisa  mencoba  mengambil  alih  akun

                       media  sosial  orang  lain  dengan  mencuri  kata  sandi  atau  memanfaatkan  celah

                       keamanan di platform tersebut.
                     2. Phishing:  Peretas  sering  menggunakan  metode  ini  untuk  menipu  orang  agar
                       memberikan  informasi  pribadi,  seperti  kata  sandi  atau  informasi  kartu  kredit,

                       melalui email palsu atau situs web tiruan.

                     3. Pencurian Data: Peretas dapat menembus sistem keamanan suatu organisasi atau
                       perusahaan  untuk  mencuri  data  pengguna,  seperti  identitas  pribadi,  informasi

                       finansial, atau riwayat medis.
                     4. Ransomware:  Ini  adalah  jenis  hacking  di  mana  peretas  menginfeksi  perangkat

                       dengan  malware  yang  mengenkripsi  file,  dan  kemudian  meminta  uang  tebusan
                       agar file tersebut bisa dibuka kembali.

                     5. Wi-Fi  Hacking:  Peretas  dapat  mencoba  mendapatkan  akses  ke  jaringan  Wi-Fi
                       tanpa  izin  untuk  memata-matai  aktivitas  online  atau  mencuri  informasi  yang

                       dikirim melalui jaringan tersebut.










                                                                                                       44
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57