Page 7 - Seluk Beluk Masalah Agraria
P. 7

Gunawan Wiradi


            sebagai sesuatu yang “relasional”. Artinya, bahwa persoalan
            agraria pada dasarnya bukanlah suatu “kondisi statis” yang
            dapat ditangani secara teknis dan seragam, melainkan meru-
            pakan “konsekuensi yang dinamis” karena terkait dengan
            relasi-relasi kuasa yang lebih besar, bahkan hingga di level
            global. Oleh karena itu, melepaskan persoalan agraria dari
            perbincangan mengenai krisis global saat ini tidaklah realistis
            sama sekali.
                Bukankah perubahan harga di bursa kopi di negeri Belanda
            turut mempengaruhi keputusan banyak rumahtangga petani
            di seantero nusantara sampai di pelosok pegunungan? Tentu,
            ini adalah cerita lama yang sudah kita kenal sejak masa kolonial.
            Cerita barunya, antara lain, adalah booming permintaan bahan
            bio-energi beberapa waktu lalu akibat kelangkaan energi
            berbahan fosil yang memicu pembukaan hutan secara besar-
            besaran untuk pembangunan kebun sawit sejak beberapa

            tahun terakhir, dan yang akibat lanjutannya berupa kompetisi
            pertanian untuk “ketahanan pangan” versus “ketahanan ener-
            gi”. Dan juga, apalagi yang bisa kita katakan mengenai REDD
            (Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degra-
            dation) yang gencar dibicarakan akhir-akhir ini selain sebagai
            persoalan agraria yang berdimensi global?
                Dalam kaitan ini, tepatlah kiranya penegasan yang dike-
            mukakan oleh Gunawan Wiradi secara berulang-ulang pada
            berbagai kesempatan bahwa prasyarat keberhasilan Reforma
            Agraria adalah pemahaman yang utuh mengenai masalah-mas-
            alah agraria yang diperoleh dari proses penelitian yang cermat
            dan mendalam. Tentu saja, masalah-masalah agraria itu akan
            terus berkembang, bercecabang, berubah, bermetamorfosis

            vi
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12