Page 9 - Seluk Beluk Masalah Agraria
P. 9

Gunawan Wiradi


            Agraria oleh STPN ini sangatlah relevan dengan upaya-upaya
            STPN menerjemahkan obsesi di atas. Dengan bahasa yang mu-
            dah dipahami serta enak dicerna, tokoh intelektual publik yang
            belum lama dianugerahi gelar “Dr. Honoris Causa” dari alma-
            maternya (IPB) ini telah berhasil menempatkan tantangan
            Reforma Agraria dalam suatu konteks permasalahan yang dari
            “segi waktu” terentang mulai dari masa kolonial hingga era
            mutakhir, dan dari “segi ruang” tergelar mulai dari aras mikro
            seperti desa Ngandagan hingga pada tatanan yang lebih kom-
            pleks di aras global! Semuanya ini ia lakukan dengan suatu
            kesadaran historis yang kuat, baik menyangkut upaya penda-
            lamannya atas perjalanan jatuh-bangunnya bangsa ini (aspek
            empiris), maupun terutama ketegarannya pada visi keseja-
            rahan “transformasi agraria” bangsa ini yang dimaknai dan
            didalaminya dari cita-cita para pendiri bangsa maupun aspirasi
            terdalam rakyat Indonesia (segi normatif). Dan tepat pada poin

            inilah pendekatan kesejarahan dan kontribusi ilmu sejarah
            menjadi penting dan tak dapat diabaikan!
                Dalam konteks yang terakhir inilah maka “ruralisasi dalam
            disiplin ilmu sejarah” dengan berbagai isu terkait di dalamnya,
            seperti dirintis mendiang Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo pada
            dekade akhir 1970-an, telah memberi sumbangan tersendiri
            dalam pengayaan perspektif kajian agraria. Rintisan itu, ber-
            sama dengan sumbangan tradisi kritis dari disiplin ilmu sosial
            lainnya (sosiologi, antropologi, hukum, ekologi politik, dll)
            penting untuk dirawat, ditradisikan, dan dikembangkan, sem-
            bari memahami konteks dan kondisi yang terus berubah, se-
            hingga memberi tantangan pada ranah metodologinya. Kese-
            muanya ini pada gilirannya diharapkan akan dapat menyu-

            viii
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14