Page 6 - e-modul sosiokultural soal literasi
P. 6
Coelogyne flaccida (Anggrek Lembut), Coelogyne fuscescens (Anggrek
Cokelat)
g) Genus Dicerorhinus: Dicerorhinus sumatrensis (Badak Sumatera)
3) Keanekaragaman ekosistem
Keanekaragaman ekosistem memiliki kaitan dengan kekayaan tipe
habitat. Keanekaragaman ini terjadi akibat perbedaan letak geografis yang
menyebabkan perbedaan iklim dan berpengaruh pada perbedaan suhu, curah
hujan, intensitas cahaya matahari, dan lamanya penyinaran matahari. Oleh
karena itu, flora dan fauna yang menempati suatu daerah akan bervariasi
juga.
Contoh:
a) Hutan Hujan Tropis: Taman Nasional Kerinci Seblat yang merupakan
rumah bagi beragam flora dan fauna endemik seperti harimau Sumatera,
badak sumatera, dan rafflesia arnoldii.
b) Hutan Pegunungan: Kawasan hutan di pegunungan Merapi dan Singgalang
yang memiliki keanekaragaman tumbuhan seperti pohon meranti,
rafflesia arnoldii, dan anggrek hitam.
c) Danau dan Sungai: Danau Maninjau yang merupakan ekosistem air tawar
dengan keanekaragaman ikan danau serta Sungai Batang Anai yang
menyediakan habitat bagi berbagai spesies ikan dan hayati air.
d) Padang Rumput: Padang rumput di Nagari Aia Angek yang merupakan
habitat berbagai satwa liar seperti kijang, burung elang, dan musang.
e) Ekosistem Pantai: Pantai Padang yang menyediakan habitat bagi biota
laut seperti karang, ikan, dan beragam jenis moluska laut.
2. Manfaat Keanekaragaman Hayati
Masyarakat cenderung memanfaatkan bahan-bahan yang ada di
sekitarnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.
a. Bahan Pangan
1) Rempah sebagai ragam bumbu masakan.
2