Page 9 - C:\Users\MyPC One Pro K3-24\OneDrive\Documents\FlipBook\
P. 9
B Karakteristik, Habitat dan Sistem Pencernaan, Pernafasan
dan Reproduksi Filum Echinodermata
1. Karakterisitik Filum Echinodermata
a. Echinodermata memiliki bentuk tubuh yang tak bersegmen, simetri radial atau kaki
buluh (dewasa), simetri bilateral atau tidak memiliki kepala (larva), tubuh
echinodermata terbagi menjadi 5 belahan, yaitu bulat, silindris atau seperti bintang.
b. Triploblastik, dan endoderm berasal dari bagian mesoderm yang biasa disebut d
engan endomesosermal.
c. Echinodermata memiliki rangka dalam.
d. Echinodermata memiliki sistem saluran air.
e. Echinodermata memiliki rongga tubuh yang dilapisi oleh peritoneum bersilia.
f. Echinodermata tidak memiliki organ ekskresi.
2. Habitat Filum Echinodermata
Echinodermata biasanya banyak dijumpai di seluruh perairan pantai. Echinodermata
dapat dijumpai mulai dari pantai yang pasang surut sampai perairan yang cukup dalam
sekalipun. Biasanya echinodermata berada di kedalamanantara 0, 5 sampai 40 m.
Echinodermata sangat menyukai perairan yang airnya jernih dan relatif tenang.
Echinodermata juga suka berada di tempat dengan berbagai zona, seperti daerah
padang lamun, zona pertumbuhan alga, zona tubir,dan lereng terumbu karang.
3. Sistem Pencernaan, Pernafasan dan Reproduksi Pada Filum Echinodermata
a. Sistem pencernaan
Echinodermata merupakan salah satu hewan yang memakan sampah, yaitu
memakan sampah organik,dan memakan hewan kecil lainnya. Ada beberapa jenis
echinodermata yang bersifat pemakan seston atau pemakan destritus.
b. Sistem pernafasan
Echinodermata berespirasi dengan menggunakan insang kulit kecil, sebagian
jenis echinodermata bernapas dengan menggunakan kaki ambulakral (kaki tabung),
tetapi pada Holoturoidea bernapas menggunakan batang-batang seperti pohon yang
berbentuk cloaca, sedangkan pada Ophiuroidea berbentuk bursa
c. Sistem reproduksi
Reproduksi fertilisasi berlangsung eksternal. Echinodermata bereproduksi
dengan cara seksual, yang melibatkan individu jantan dan individu betina yang terpisah
dengan cara melepaskan gamet-gametnya ke air. (Eveline Siregar, 2010)