Page 39 - deviyunita
P. 39
■ Memanfaatkan Organisasi Bentukan Jepang
Kelompok ini sering disebut kolaborator karena mau bekerja sama dengan
penjajah. Sebenarnya, cara ini bentuk perjuangan diplomasi. Tokoh-
tokohnya adalah para pemimpin Putera, seperti Sukarno, Mohammad
Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas Mansyur. Mereka memanfaatkan
Putera sebagai sarana komunikasi dengan rakyat. Akhirnya, Putera justru
dijadikan para pemuda Indonesia sebagai ajang kampanye nasionalisme.
Pemerintah Jepang menyadari hal tersebut dan akhirnya membubarkan
Putera dan menggantinya dengan Barisan Pelopor. Sama seperti Putera,
Barisan Pelopor yang dipimpin Sukarno ini pun selalu mengampanyekan
perjuangan kemerdekaan.
Gambar 3.17
Empat Serangkai.
(kiri-kanan) Sukarno,
M. Hatta, Ki Hadjar
Dewantara, K.H. Mas
Mansur.
Sumber: NIOD Institute for War,
Holocaust and Genocide Studies.
(1943)
■ Gerakan Bawah Tanah
Laawgaw ewdiiaw a¦ai ~pi¦im ada Éavaw Jeawg vewgamiba¦maw
sebagian tokoh perjuangan melakukan gerakan bawah tanah. Gerakan
bawah tanah merupakan perjuangan melalui kegiatan-kegiatan tidak
eewge J (evb«wÂi-evb«wÂi T~m~h-¦~m~h
yang masuk dalam garis pergerakan bawah tanah adalah Sutan Sjahrir,
Achmad Subarjo, Sukarni, A. Maramis, Wikana, Chairul Saleh, dan Amir
S Me vevaw¦a Pe P adi~-adi~
bawah tanah. Pada saat itu, Jepang melarang bangsa Indonesia memiliki
178 ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK SMP KELAS VIII