Page 3 - STANDAR_PERKEMBANGAN-SI-N1-OK
P. 3
N-1a
menfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini sampai
akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar; (5) meningkatkan kesiapan
masukan dan kualitas kepribadian yang bermoral; (6) meningkatkan keprofesionalan dan
akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan,
keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan standar yang bersifat nasional
dan global; dan (7) mendorong peran serta masyarakat prinsip otonomi dalam konteks
Negara Kesatuan Republik Indinesia.
Selain itu, sesuai dengan pasal 28 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa : (1) Pendidikan anak
usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar, (2) Pendidikan anak usia
dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan/atau informal,
(3) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk taman kanak-kanak
(TK), raudatul athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat, (4) Pendidikan anak usia dini
pada jalur pendidikan nonformal berbentuk kelompok bermain (KB), taman penitipan anak
(TPA), atau bentuk lain yang sederajat,(5) Pendidikan anak usia dini pada jalur
pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang
diselenggarakan oleh lingkungan. Dan untuk pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan
peraturan pemerintah yang dinyatakan pada pasal (6) Ketentuan mengenai pendidikan
anak usia dini sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur
lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
Anak usia dini merupakan individu yang berbeda, unik, dan memiliki karakteristik
tersendiri sesuai dengan tahapan usianya. Masa usia dini (0-6 tahun) merupakan masa
keemasan (golden age), yang pada masa ini stimulasi seluruh aspek perkembangan
berperan penting untuk tugas perkembangan selanjutnya. Perlu disadari bahwa masa-
Pusat Kurikulum-Balitbang Depdiknas Page 3

