Page 29 - Indonesia_Bhineka Tunggal Ika Flipbook
P. 29
menunjuk-nunjuk ke arah Rena dan teman-
temannya.
“Pencuri? Apa Ibu melihatnya sendiri?”
tanya bapak itu.
“Tidak, tapi tongkat jualan kita yang
kemarin masih tujuh, sekarang tinggal enam.
Dan saat itu aku melihat dia berdiri di depan
toko kita. Saat aku panggil-panggil, dia malah
kabur. Jadi kuseret saja dia ke sini.”
“Loh, tadi saat toko baru buka ada yang
beli tongkat Pramuka. Apa aku belum bilang
pada Ibu? Uangnya sudah aku masukkan ke
laci kasir kok,” jawab si bapak.
Seketika itu muka si ibu menjadi merah
padam. “Serius, Pak?”
“Serius, tadi Ibu lagi di belakang. Jadi
aku yang melayani pembeli itu,” jawab si Bapak.
“Ayo, minta maaf pada anak yang sudah Ibu
tuduh itu.”
Si ibu tampak sangat gelisah.
Pasti ia merasa bersalah sudah
menuduh anak itu tanpa bukti.
22 23