Page 122 - Fisika Modern Terintegrasi Etnosains
        P. 122
     Fisika Modern Terintegrasi Etnosains
        abad  kesembilan  belas  yang  menyebabkan  ilmuwan  mengevaluasi  kembali
        teori gelombang cahaya. Fenomena itu bertentangan dengan ide dari Maxwell,
        tetapi  memberi  dukungan  kepada  teori  kuantum  yang  dikemukakan  oleh
        fisikawan  Jerman  Max  Planck  (1858-1947)  untuk  menjelaskan  fakta-fakta
        radiasi benda hitam(Jewett, 2010:284).
               Isaac Newton (1642-1727) yang, pada tahun 1660, meneruskan ide dari
        teori sel cahaya, yaitu cahaya yang terdiri dari partikel bergerak atau corpuscles.
        Teori ini bisa menjelaskan refleksi dan refraksi tapi tidak mampu menjelaskan
        peristiwa interferensi dan difraksi. Ilmuwan Belanda Christiaan Huygens (1629-
        1695) mengusulkan teori gelombang cahaya dan ia menjelaskan gangguan dan
        difraksi  dengan  menyatakan  bahwa  cahaya  adalah  perambatan  gelombang
        dalam suatu media. Pada tahun 1802 fisikawan Inggris Thomas Young (1773-
        1829) berhasil menunjukkan gangguan cahaya dan, sebagai hasilnya, ide-ide
        Newton kemudian ditinggalkan
                                   Gambar 8.1. Issac Newton dan Cristian Huygens
               Planck mengkuantisasi energi dari osilator osilator atomic, tetapi Einstein
        mengembangkan  konsep  dari  kuantisasi  dari  cahaya  itu  sendiri.  Dalam
        pemikiran Einstein, cahaya yang frekuensinya f terdiri dari foton foton , tiap foton
        memiliki energi E = hf. Efek fotolistrik adalah suatu proses dimana elektron akan
        keluar dari permukaan logam ketika cahaya dengan frekuensi yang cukup tinggi
        datang pada permukaan logam tersebut. Fenomena Efek fotolistrik pertama kali
        ditemukan oleh Hertz ,yaitu bahwa permukaan logam yang bersih ketika disinari
                                                                                                             116





