Page 126 - Fisika Modern Terintegrasi Etnosains
        P. 126
     Fisika Modern Terintegrasi Etnosains
        fotoelektron bergerak di potensial listrik dan energinya berubah sebanyak qΔV,
        di mana ΔV adalah beda potensial dan q =-e. Karena tidak ada gaya selain gaya
        listrik,  dengan  menerapkan  teorema  usaha-energi,  kita  memperoleh  energi
        keseimbangan ΔK – eΔK = 0 untuk fotoelektron, di mana ΔK adalah perubahan
        energi  kinetik  fotoelektron.  Ketika  potensial  henti  sebesar  -ΔVs  diberikan,
        fotoelektron  kehilangan  energi  kinetik  awalnya  Ki.  Dengan  demikian,
        keseimbangan energinya menjadi (0 – Ki) – e(-ΔVs ) = 0, sehingga Ki = eΔVs .
        Jika  ada  potensial  henti,  maka  energi  kinetik  maksimum  Kmaks  yang  dapat
        dimiliki  fotoelektron  adalah  energi  kinetik  awalnya,  yang  dimilikinya  pada
        permukaan fotoelektroda (Theraja, 2008: 115). Oleh karena itu, energi kinetik
        fotoelektron  terbesar  dapat  langsung  diukur  dengan  mengukur  potensial
        berhenti:
                   =   ∆                                                                               8.1
                         
               Pada kondisi ini, kita dapat melihat ketika teori klasik bertentangan dengan
        hasil  eksperimen.  Dalam  teori  klasik,  fotoelektron  menyerap  energi
        elektromagnetik secara terus-menerus; ini berarti saat kejadian radiasi memiliki
        intensitas tinggi, energi kinetik dalam persamaan 8.1 diharapkan bernilai tinggi.
        Demikian  pula  ketika  radiasi  memiliki  intensitas  rendah,  energi  kinetik
        diharapkan bernilai rendah. Akan tetapi, percobaan menunjukkan bahwa energi
        kinetik maksimum tidak bergantung pada intensitas cahaya
        3. Adanya frekuensi cut-off
               Untuk  setiap  permukaan  logam,  ada  frekuensi  minimum  radiasi  yang
        datang, yang tidak menghasilkan arus foto. Nilai frekuensi  cut-off untuk efek
        fotolistrik ini adalah sifat fisik logam. Bahan logam yang berbeda memiliki nilai
        frekuensi cut-off yang berbeda. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa makin
        tinggi nilai frekuensi radiasi yang datang, maka energi kinetik fotoelektron makin
        meningkat  sebagaimana  ditunjukkan  pada  gambar  8.4.  Pengukuran  untuk
        semua permukaan logam memberikan hasil plot yang linier dengan kemiringan.
                                                                                                             120





