Page 68 - E-Modul Keanekaragaman Hayati Berbasis Pendekatan Saintifik Terintegrasi SSI
P. 68
habitat aslinya, harimau itu ditemukan tewas di dekat pemukiman warga karena
komplikasi berat yang dideritanya.
Sumber: http://forestdigest.com
Artikel 2
Merawat Elang di Tepi Hutan Kamojang, Jawa Barat
Pusat Konservasi Elang Kamojang berada di Desa Sukakarya. Luasnya sekitar
11 hektare. Dari pusat Kota Garut, perjalanan menuju desa tersebut sekitar satu
jam. Lokasinya cukup jauh dari permukiman warga. Aktivitas dimulai dengan
menyiapkan pakan. Menu hari itu marmot, tikus putih, dan ikan lele. Ada yang
hidup, ada yang mati. Elang yang sudah ada di kandang terbang mendapat pakan
hidup. Yang masih di kandang transit, karantina, dan observasi kebagian pakan
mati. Yang sudah di kandang rehabilitasi dan kandang latihan terbang memang
berbeda. Naluri sebagai hewan liar sudah kembali. Tinggal dipertajam sampai
benar-benar dinyatakan siap dilepas.
Sedangkan yang masih di kandang transit, karantina, dan kandang observasi
butuh perlakuan berbeda. Apalagi elang yang sudah lama jadi hewan peliharaan.
Insting berburu menghilang. Sehingga masih harus disuapi. Itulah tantangan Zaini
dan rekan-rekan. Data-data dari observer penting untuk bahan evaluasi.
Menentukan sampai seberapa jauh elang sudah berkembang termasuk jadi bahan
pertimbangan apakah sudah bisa dilepas ke habitatnya atau masih perlu proses
rehabilitasi. Karena itu, mereka wajib mendapat data paling akurat.
Sumber: http://jawapos.com
53