Page 7 - Demo
P. 7


                                    Selain itu, aerosol dari rokok elektrik juga ditemukan mengandung bahan berbahaya seperti formaldehida, asetaldehida, logam berat (timah, timbal, nikel), nitrosamin spesifik tembakau, dan partikel nano yang dapat menyebabkan iritasi, inflamasi, bahkan kanker. Dalam beberapa kasus, terutama pada produk ilegal atau buatan sendiri, ditemukan kandungan THCdan vitamin E asetat yang berhubungan dengan cedera paru akut atau EVALI (E-cigarette or Vaping-Associated Lung Injury) (Boudi, Patel, Boudi, & Chan, 2019). Meskipun sering dipasarkan sebagai alternatif yang lebih aman dari rokok konvensional, bukti ilmiah menunjukkan bahwa rokok elektrik tetap membawa risiko signifikan bagi kesehatan paru dan sistem pernapasan secarakeseluruhan.E-LKM ini dirancang berbasis studi kasus untuk mendorong mahasiswa menganalisis fenomena penggunaan vape melalui lensa ilmiah, anatomis, fisiologis, dan sosial. Pada proses pengerjaan, mahasiswa akan dilatih untuk mengembangkan keterampilan 4C (Critical Thinking, Creative Thinking, Collaboration, dan Communication). Mahasiswa diajak berpikir kritis terhadap data dan literatur ilmiah, kreatif dalam merumuskan solusi edukatif, kolaboratif dalam diskusi kelompok, serta komunikatif dalam menyampaikan temuan dan rekomendasi secara tertulis maupun lisan.Selain itu, E-LKM ini juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya Target 3.9, yaitu %u201cmengurangi secara substansial angka kematian dan penyakit akibat bahan kimia berbahaya serta polusi udara, air, dan tanah.%u201d Dengan memahami dampak vape terhadap sistem respirasi, mahasiswa tidak hanya memperkuat kompetensi akademik, tetapi juga berkontribusi dalam upaya preventif terhadap masalah kesehatan lingkungan dan masyarakat secara global.v
                                
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11