Page 4 - belanegara
P. 4

Faktor  ideologi  sangat  sulit  diberantas  dalam  jangka  pendek  dan  memerlukan
               perencanaan yang matang karena berkaitan dengah keyakinan yang sudah dipegangi dan emosi
               keagamaan  yang  kuat.  Faktor  ini  hanya  bisa  diberantas  permanen  melalui  pintu  masuk
               pendidikan  (soft  treatment)  dengan  cara  melakukan  deradikalisasi  secara  evolutif  yang
               melibatkan semua elemen.
                       Masalah  radikalisasi  merambat  dalam  beberapa  wilayah,  termasuk  wilayah  perguruan
               tinggi. Paham radikal telah banyak mengalami kamuflase sesuai tempat dan kondisinya, paham-
               paham  ini  menyusup  berganti  kulit  melalui  kegiatan-kegiatan  mahasiswa  dengan  cara
               memberikan bantuan dana kegiatan sehingga mendapat sambutan yang baik dan senyuman lebar
               di kalangan mahasiswa. Kondisi ini mengisyaratkan bahwa kalangan mahasiswa rentan terkena
               paparan  paham-paham  ini,  dipengaruhi  oleh  sikap  beragama,  psikologis,  dan  sosial  politik
               (Widyaningsih, Sumiyem, & Kuntarto, 2017). Jika hal ini di biarkan dampak yang diakibatkan
               tentu  sangat  luar  biasa  bagi  kehidupan  berbangsa  dan  bermasyarakat,  karena  akan  bisa
               menyebabkan  konflik  dan  perpecahan,  sehingga  akan  merusak  tatanan  kehidupan  masyarakat
               yang aman, dan damai.
                       Upaya  mencegah  dan  menangkal  penyebaran  radikalisme  bisa  dilakukan  melalui
               pembelajaran tentang wawasan kebangsaan dan bela negara. Perguruan tinggi juga dapat
               membentuk  organisasi  kemahasiswaan  untuk  pembinaan  ideologi  Pancasila.  Di  kampus
               perlu ada atau kegiatan kelompok mahasiswa pengenalan pembinaan ideologi bangsa.
                       Harapan kita jangan sampai radikalisme marak dikalangan kampus, karena kampus
               adalah  ranah  akademik  yang  baik.  Selain  itu  perguruan  tinggi  juga  diminta  melakukan
               upaya  penanaman  wawasan  kebangsaan,  kesadaran  bela  negara,  pencegahan  dan
               penanggulangan penyalahgunaan narkoba, pencegahan penyebaran radikalisme.
                       Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) juga melaporkan hasil survei terkait
               radikalisme. Menurut data BNPT, sebanyak 39 persen mahasiswa di 15 provinsi di  Indonesia
               yang  menjadi  responden  terindikasi  tertarik  kepada  paham  radikal.  Hasil  survei  tersebut
               menguatkan  dugaan  bahwa  generasi  muda  adalah  target  penyebaran  radikalisme  dan  kampus
               rentan menjadi tempat penyebarannya (Antara, Rabu, 26 Juli 2017).
               Apa  saja  yang  harus  di  lakukan  oleh  mahasiswa  khususnya  mahasiswa  baru  UM  yang
               tentu  juga  dari  berbagai  latar  belakang  yang  berbeda?  Kemudian  dampaknya  dari
               radikalisme itu kira-kira apa?
                       Mahaiswa baru harus pandai memlih dalam pergaulan agar tidak mudah terpengaruh oleh
               janji, ajakan yang bisa membahayakan diri sendiri ataupun orang lain, khususnya ajakan pada
               organisasi atau kelompok kajian yang mencurigakan dan tidak sesuai dengan prindip kehidupan
               berbangsa dan bernegara.
                       Intinya  jika  saudara-saudara  di  ajak  kajian  atau  diskusi  yang  arahnya  menolak
               PANCASILA, UUD 1945 dan tidak sepakat dengan prinsip kehidupan berbangsa dan bernegara
               saudara wajib waspada dan bisa segera melaporkan pada pihak kampus.
                       Dampak  dari  gerakan  radikalisme  salah  satunya  kita  bisa  lihat  dari  indek  ketahanan
               IDEOLOGI kita dimana kalau memakai rumus ASTAGRATA maka gatra ideology kita akan
   1   2   3   4   5   6