Page 14 - e-Modul
P. 14
SUMBER POLUSI AIR
4. Limbah Pertenakan dan Tinja
Limbah cairan pada peternakan didominasi oleh air yang telah
digunakan untuk pembersihan, sanitasi, pemanasan, pendinginan, dan
pencucian lantai. Air limbah yang langsung dibuang tanpa melalui
pengolahan dapat berdampak pada kualitas lingkungan sekitar.
Pencemaran air di sekitar lingkungan peternakan disebabkan karena
kontaminasi dari limbah yang bisa dilihat dari nilai BOD, COD, pH dan
keberadaan Escherichia coli. Selain itu di beberapa tempat juga masih
terdapat masyarakat yang masih menggunakan sungai sebagai tempat
MCK. Tinja manusia juga dapat mencemari air karena mengakibatkan
timbulnya bakteri coliform fecal.
5. Limbah erosi dan Sedimentasi
Erosi dan sedimentasi merupakan masalah klasik dalam upaya
pengelolaan sumber daya air. Namun masalah ini akan semakin serius
apabila dikaitkan dengan pencemaran lingkungan sumber daya air,
karena adanya kecenderungan akumulasi bahan pencemar seperti
logam berat. Sehubungan dengan semakin meningkatnya aktifitas dan
produktifitas manusia pada daerah aliran sungainya termasuk pada
saluran-saluran irigasinya.
DAMPAK POLUSI AIR
Pencemaran air dapat berdampak sangat luas, misalnya dapat
meracuni air minum, meracuni makanan hewan, menjadi penyebab
ketidak seimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan
akibat hujan asam dsb. Di badan air, sungai dan danau, nitrogen dan
fosfat dari kegiatan pertanian telah menyebabkan pertumbuhan
tanaman air yang di luar kendali yang disebut eutrofikasi
(eutrofication). Ledakan pertumbuhan tersebut menyebabkan
oksigen yang seharusnya digunakan bersama oleh seluruh
hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang. Ketika tanaman air
tersebut mati, dekomposisinya menyedot lebih banyak oksigen.
Akibatnya ikan akan mati dan aktivitas bakteri akan menurun.
Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi dalam 4 kategori.
13