Page 23 - BMH JATIM-MAJALAH MULIA EDISI JUNI 2021 VERSI ONLINE_Neat
P. 23
akan hukuman sang Ustadz. Maka, se AlQur’an, mengedepankan adab, dan
moga nanti hatinya akan tertaut erat mencintai serta memakmurkan masjid.
pada musholla karena kecintaannya Dan menjadikan anak hebat seperti itu
pada Allah , pada Rasulullah tentulah perlu proses. Menautkan hati
dan pada tegaknya peradaban Islam. anak pada masjid pun perlu proses.
Aamiin... Proses yang dimulai dari rumah kita
Karena, sejatinya hati seorang anak sendiri. Dimulai dari AyahBunda se
lelaki memang harus ditautkan pada bagai teladan.
mushollah atau masjid sedini mun Beberapa tips yang mungkin bisa
gkin. Pada hakikatnya, masjid adalah kita terapkan untuk menautkan hati
tempat terbaik yang menjadi nadi ke anak lelaki pada masjid diantaranya;
hidupan du nia akhirat. Masjid sebagai mengajak/pergi ke masjid bersama.
tempat berdzikir, tempat berfikir dan Namun jika usianya dibawah 7 tahun,
punya fungsi sosial. Pada masjid akan ajak sesekali saja. Sebab mungkin
ditemukan keselarasan hidup den anak dibawah 7 tahun masih perlu
gan panduan terbaik. Seperti halnya pengkondisian. Sesering mungkin kita
Sabda Rasulullah , “Bumi dijadikan pun bisa memberikan pemahaman
untukku sebagai masjid dan alat ber- pada anak lelaki tentang pahala dan
suci”. Dan dalam perkembangannya, pentingnya ke masjid. Sesekali, kami
Masjid memiliki peran yang besar da pun memberinya reward jika Ananda
lam pembentukan karakter dan kes rajin ke masjid tanpa dipaksa. Meski
ejahteraan masyarakat. Begitu pula mungkin awalnya reward akan menja
dengan perkembangan karakter anak di motivasinya ke masjid, lambat laun
lelaki yang sering bersentuhan den ke masjid akan menjadi kebiasaan
gan masjid. Pastilah akan terbentuk yang mengasyikkan. Dan akhirnya,
karakter anak lelaki yang hebat. Anak mendatangi masjid akan menjadi se
lelaki calon pejuang. Anak lelaki calon buah kebutuhan ruhani bagi mereka.
pemimpin Islam nan besar. InsyaaAl Bersyukur, kami tinggal di lingkun
lah. gan yang kondusif dan Islami. Se
Bagi kami, anak lelaki hebat adalah hingga cukup mudah untuk meng
anak yang senantiasa dekat dengan kondisikan si Abang untuk pergi ke
masjid. Meski terkadang motivasinya
ke masjid masih karena takut huku
man Sang Ustadz, namun itu sudah
cukup membantunya melawan rasa
malas. Terlebih saat jarak rumah ke
musholla tak lagi dekat. Ditambah lagi
jalanan becek saat hujan dan gelap
tak ada penerangan saat malam hari.
“Semoga, besok cuaca cerah ya,
Bang. Tidak hujan. Jadi Abang bisa
ke masjid full lima waktu sholat!” saya
menutup obrolan penyemangat untuk
si Abang.
Dia tersenyum. Saya pun
tersenyum. Kami semua tersenyum
dengan segenap lantunan doa yang
melangit. Doa untuk kami semua, se
hingga pendar cahaya keberkahanN
YA senantiasa menyelimuti. Memberi
cahaya pada anak keturunan kami,
cahaya pada rumah tangga kami, ca
haya buat rezeki kami. InsyaaAllah ...
Aamiin. *Guru dan Bunda 5 orang
anak.
Syawal 1442/Juni 2021 | MULIA 19