Page 46 - E-Book Dasar-Dasar Konstruksi Bangunan untuk Kelas X SMK KJIJ
P. 46
Konstruksi Jalan, Irigasi, dan Jembatan
3. Klasifikasi Jalan
Melihat dari segi fungsinya, jalan dibedakan menjadi empat jenis, yaitu jalan arteri,
jalan kolektor, jalan lokal serta jalan lingkungan.
a. Jalan arteri
Dikutip dari UU Nomor 38 Tahun 2004, jalan arteri merupakan jalan umum yang
dapat digunakan oleh kendaraan angkutan. Ciri- ciri utama dari jalan arteri adalah
jarak perjalanannya jauh, kecepatan kendaraan tergolong tinggi, serta dilakukan
pembatasan secara berdaya guna pada jumlah jalan masuk. Jalan arteri dibagi menjadi
dua, yakni jalan arteri primer serta jalan arteri sekunder.
• Jalan arteri primer
Jalan arteri primer menghubungkan secara berdaya guna antara kegiatan
nasional dengan kegiatan wilayah. Kecepatan kendaraan paling rendah adalah 60
kilometer per jam. Ukuran lebar badan jalan arteri primer tidak boleh diganggu oleh
lalu lintas ulang balik, lalu lintas dan kegiatan lokal serta tidak boleh terputus di area
perkotaan.
• Jalan arteri sekunder
Jalan arteri sekunder menghubungkan kawasan primer dengan kawasan
sekunder ke satu serta kawasan sekunder kedua. Kecepatan kendaraan paling
rendah adalah 30 kilometer per jam ukuran lebar badan jalan adalah minimal 11
meter. Lalu lintas cepat tidak boleh terganggu oleh lalu lintas lambat.
b. Jalan kolektor
Mengutip dari UU Nomor 38 Tahun 2004, jalan kolektor merupakan jalan umum
yang ditujukan untuk kendaraan angkutan pengumpul atau pembagi. Ciri utama dari
jalan kolektor adalah jarak perjalanannya sedang, kecepatan kendaraannya sedang
serta adanya pembatasan pada jalan masuk. Jalan kolektor dibagi menjadi dua, yakni
jalan kolektor primer dan jalan kolektor sekunder.
• Jalan kolektor primer
Jalan kolektor primer menghubungkan secara berdaya guna antara kegiatan
nasional dengan kegiatan wilayah. Kecepatan kendaraan paling rendah adalah 40
kilometer per jam. Ukuran lebar badan jalan adalah minimal 9 meter. Dilakukan
pembatasan pada jalan masuk.
• Jalan kolektor sekunder
Jalan kolektor sekunder menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan
kawasan sekunder ketiga. Kecepatan kendaraan paling rendah adalah 20 kilometer
per jam. Lalu lintas cepat tidak boleh diganggu oleh lalu lintas lambat.
Dasar-Dasar Konstruksi Bangunan 31