Page 98 - E-Book Dasar-Dasar Konstruksi Bangunan untuk Kelas X SMK KJIJ
P. 98
Konstruksi Jalan, Irigasi, dan Jembatan
A Pengertian Beton
Beton adalah hasil pencampuran semen portland, air, dan agregat. Kadang-kadang
juga ditambah bahan tambahan yang sangat bervariasi mulai dari bahan kimia tambahan,
serat, sampai bahan buangan non kimia dengan perbandingan tertentu. Terdapat 2 jenis
agregat yang digunakan untuk membuat beton yaitu agregat halus dan agregat kasar.
Agregat halus yang dipakai di sini ialah pasir. Sedangkan agregat kasarnya berupa batu
split. Pada saat bahan-bahan ini dicampurkan menjadi satu, maka terjadilah suatu reaksi
kimia yang dikenal sebagai proses hidrasi. Hasilnya yaitu beton lambat laun akan
terbentuk dan mengalami proses pengikatan yang diikuti dengan proses pengerasan.
Pada proses terbentuknya beton, semen dan air akan membentuk pasta semen yang
berfungsi sebagai perekat / pengikat dalam proses pengerasan. Pada proses pengerasan,
pasta semen dan agregat halus (pasir) akan membentuk mortar yang akan menutup
rongga-rongga antara agregat kasar (kerikil atau batu pecah) sedangkan pori-pori antara
agregat halus diisi oleh pasta semen yang merupakan campuran antara semen dengan air
sehingga butiran-butiran agregat saling terikat dengan kuat dan terbentuklah suatu massa
yang kompak/padat. Kini beton menjadi salah satu material bangunan yang paling banyak
dimanfaatkan dalam pembangunan suatu infrastruktur modern. Saat ini kita dapat
menemukan bangunan-bangunan yang menggunakan beton sebagai material utamanya
dengan mudah sekali. Karena memang beton ini merupakan material yang penting sekali.
Dari mulai jalan, jembatan, bendung, bendungan, gedung, menara, hingga pencakar langit
pun sekarang banyak yang menggunakan bahan baku beton. Oleh karena itu, penting
sekali bagi kita untuk mempelajari sifat-sifat dan karakteristik yang dimiliki oleh beton.
Gambar 4.1 Beton
Sumber : wika-beton.co.id
Dasar-Dasar Konstruksi Bangunan 83