Page 53 - E-Modul Perubahan dan Pelestarian Lingkungan Hidup Berbasis ESD.
P. 53
37
1. Limbah B3 dari kegiatan industri, berupa
senyawa kimia yang terlepas ke lingkungan
yang terjadi pada waktu pengadaan,
pengangkutan, penyimpanan, ataupun
penggunaan bahan-bahan dalam industri.
Contohnya, industri pupuk yang menghasilkan Gambar 33. Industri Pabrik
limbah amonia. (Sumber: merdeka.com)
2. Limbah B3 dari kegiatan rumah sakit,
berupa limbah radioaktif, limbah patologis
(sisa-sisa jaringan, organ, plasenta, darah,
dan cairan tubuh), limbah kimiawi (sisa zat
untuk disinfeksi), limbah farmasi (obat-obatan
kedaluwarsa), benda-benda tajam (Jarum Gambar 34. Limbah B3 Rumah sakit
suntik bekas, pisau, dan gunting) yang (Sumber: universaleco.id)
terkontaminasi oleh kuman penyakit, dan
limbah yang berpotensi menularkan penyakit.
3. Limbah B3 dari kegiatan rumah tangga,
berupa sisa-sisa obat kedaluwarsa, pemutih,
detergen, sampo, kamper, baterai bekas,
aerosol, racun tikus, dan pembasmi nyamuk. Gambar 35. Limbah B3 Rumah Tangga
4. Limbah B3 dari kegiatan pertanian, (Sumber: berita99.co)
berupa insektisida dan pupuk.
Setiap orang yang melakukan usaha atau kegiatan yang menggunakan
serta menghasilkan limbah B3 memiliki kewajiban mengelola limbah, yaitu
sebagai berikut:
a. Melakukan reduksi, mengolah, dan menimbun limbah B3.
b. Apabila hasil pengolahan limbah menghasilkan limbah yang bermanfaat,
limbah tersebut dapat dimanfaatkan sendiri atau diserahkan ke pihak
pemanfaat limbah B3.
c. Mengelola limbah B3 sesuai dengan teknologi yang ada, dan jika tidak
mampu, limbah B3 diekspor ke negara lain yang memiliki teknologi tersebut.
E-Modul Perubahan dan Pelestarian Lingkungan Hidup - Fase E