Page 32 - Peninggalan Kerajaan Hindu, Buddha, dan Islam
P. 32

7. Prasasti Singasari



                                        Prasasti  ini  didirikan  tahun  1351  M  yang  ditemukan  di
                                        Singasari,  Kabupaten  Malang,  Jawa  Timur  dan  untuk  saat
                                        ini  telah  di  simpan  pada  museum  Gajah  dengan  tulisan
                                        aksara  Jawa.  Prasasti  ini  ditulis  sebagai  pengingat
                                        pembangunan  Caitya  atau  candi  pemakaman  yang
                                        dilakukan Mahapatih Gajah Mada. Bagian pertama prasasti
                                        adalah pentarikhan tanggal mendetail seperti letak benda
                                        angkasa dan bagian kedua menceritakan isi prasasti yakni
                                        pariwara pembangunan Caitya.








                                                                                  8. Prasasti Wurare

      Prasasti  Wurare  merupakan  prasasti  dengan  isi
      peringatan penobatan arca Mahaksobhaya pada sebuah
      daerah  bernama  Wurare  sehingga  parasasti  ini  disebut
      dengan Prasasti Wuware. Prasasti ditulis dengan bahasa
      Sansekerta       1211     [21    November        1289].    Arca     ini
      merupakan penghormatan untuk Raja Kertanegara yang
      keturunannya  dianggap  sudah  mencapai  derajat  Jina

      atau Buddha Agung.  Prasasti ini berbentuk 19 bait sajak
      dan  diantaranya  mengisahkan  tentang  pendeta  sakti
      Arrya Bharad yang sudah membelah tanah Jawa menjadi
      2  kerajaan  dengan  air  ajaib  yang  ada  pada  kendinya
      sehingga menjadi Janggala dan Panjalu.










         9. Prasasti Manjusri
                                                 Prasasti Manjusri merupakan manuskrip yang di pahat
                                                 di    bagian     belakang       Arca     Manjusri      1343     dan
                                                 ditempatkan  pada  candi  Jago  namun  sekarang  sudah
                                                 di  simpan  pada  Museum  Nasional.    Karakter  dari
                                                 Manjusri       dianggap       sebagai      personafikasi        dari

                                                 kebijaksanaan  transenden  yang  menceritakan  ia
                                                 duduk  diatas  tahta  berhias  teratai  dan  pada  bagian
                                                 tangan  kiri  memegang  buku  sebuah  naskah  daun
                                                 palem  dan  tangan  kanan  memegang  pedang  yang
                                                 berarti  melawan  kegelapan.  Pada  bagian  dada
                                                 melingkar  sebuah  tali  dan  dikelilingi  4  Dewa  yang
                                                 merupakan replika diri sendiri.

                                                                                                                22
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37