Page 42 - Peninggalan Kerajaan Hindu, Buddha, dan Islam
P. 42

PENINGGALAN








             1.  Dirham


                                        Zaman  dulu  Dirham  tidak  memakai  kertas,  maka  dari  itu
                                        dirham-dirham yang ada di Kerajaan Samudera Pasai dibuat
                                        dari 70% emas murni 18 karat tanpa campuran kimia kertas,
                                        berdiameter 10 mm dengan 0,6 gram setiap koinnya. Dirham
                                        ini  dicetak  dengan  dua  jenis,  yakni  satu  Dirham  dan
                                        setengah  Dirham.  Pada  satu  sisi  dirham  atau  mata  uang
                                        emas  itu  tercetak  tulisan  Muhammad  Malik  Al-Zahir.
                                        Sementara di sisi lainnya tercetak tulisan nama Al-Sultan Al-
                                        Adil.  Dirham  ini  banyak  digunakan  sebagai  alat  transaski,
                                        terutama tanah.






                                                                                     2. Cakra Donya



         Cakra Donya ini merupakan lonceng yang berupa
         mahkota besi berbentuk stupa buatan Cina tahun
         1409 M.  Cakra sendiri memiliki arti poros kereta,
         lambang-lambang           Wishnu,        matahari       atau
         cakrawala.  Sementara  Donya  berarti  dunia.  Pada
         bagian  luar  Cakra  Donya  terdapat  sebuah  hiasan
         dan  simbol-simbol  berbentuk  aksara  Arab  dan
         Cina.  Cakra Donya sendiri merupakan hadiah dari
         kekaisaran Cina kepada Sultan Samudra Pasai.







         3. Naskah Surat Sultan Zainal Abidin


                                                     Naskah  surat  Sultan  Zainal  Abidin  merupakan
                                                     surat  yang  ditulis  oleh  Sultan  Zainal  Abidin

                                                     sebelum meninggal pada tahun 1518 Masehi atau
                                                     923  Hijriah.  Surat  ini  ditujukan  kepada  Kapitan
                                                     Moran  yang  bertindak  atas  nama  wakil  Raja
                                                     Portugis  di  India.  Surat  ini  ditulis  menggunakan
                                                     bahasa  arab,  isinya  menjelaskan  mengenai
                                                     keadaan  Kesultanan  Samudera  Pasai  pada  abad
                                                     ke-16.

                                                                                                               32
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47