Page 56 - Peninggalan Kerajaan Hindu, Buddha, dan Islam
P. 56
5. Pasar Legi Kotagede
Pasar Kotagede Legi adalah pasar yang telah ada sejak
Kerajaan Islam Mataram didirikan. Pasar Legi memiliki
tata ruang daerah yang merupakan bagian dari konsep
Chess Single Gatra. Konsep ini berarti 4 kendaraan yang
berbeda. Kendaraan ini saling berhubungan untuk
memajukan kehidupan sosial orang Jawa. Keempat
perjalanan tersebut adalah masjid sebagai pusat
ibadah, istana sebagai pusat pemerintahan, alun-alun
sebagai pusat budaya, dan pasar sebagai pusat
ekonomi.
6. Masjid Agung Gedhe Kauman
Masjid Agung Gedhe Kauman terkait erat dengan
Kesultanan Yogyakarta. Masjid ini terletak di
sebelah barat daerah Alun-Alun utara, tepatnya di
Desa Kauman, Desa Ngupasan, Kecamatan
Gondomanan, Kota Yogyakarta. Pembangunan
masjid dilakukan pada masa Sri Sultan Hamengku
Buwono I pada tahun 1773. Kauman memiliki
bangunan utama dengan ruang utama sebagai
tempat sholat.
7. Masjid Pathok Negara Sulthoni Plosokuning
Masjid ini terletak di desa Minomartani, Kecamatan
Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Bangunan Masjid
Pathok Negara Plokuning terletak di belakang Masjid
Agung Yogyakarta yang dibangun pada 1724. Pendirinya
adalah Kiai Mursodo, keponakan Sri Sultan
Hamengkubuwono I. Nama “Plosokuning” berasal dari
nama pohon, yaitu ploso di sekitar masjid. Ploso memiliki
daun kuning dan oleh karena itu disebut “plosokuning”.
8. Masjid Agung Surakarta
Masjid ini adalah salah satu peninggalan Kerajaan
Mataram Islam yang terletak di sebelah barat
Alun-Alun Utara Keraton Surakarta. Masjid Agung
dibangun oleh Sunan Pakubuwono III pada 1763
dan selesai pada 1768. Selain digunakan sebagai
tempat ibadah, masjid ini juga difungsikan untuk
mendukung keperluan kerajaan yang terkait
dengan keagamaan, seperti Grebeg dan festival
Sekaten.
46