Page 24 - eModul IPA
P. 24
SISTEM GERAK
b. Kelainan dan Gangguan pada Otot
- Atrofi
Atrofi adalah pengecilan atau penyusutan jaringan otot atau jaringan
saraf. Penyebab atrofi termasuk makanan yang buruk, sirkulasi yang
buruk, kehilangan dukungan hormonal pada organ, hilangnya suplai
saraf, tidak digunakan atau penyakit.
- Tetanus
Kondisi otot yang mengalami kejang terus menerus. Penyebab penyakit
ini karena infeksi bakteri Clostridium tetani. Ketika terjadi luka, bakteri
ini bisa masuk melewati luka yang terbuka tersebut.
- Miastenia gravis
Myasthenia gravis adalah autoimun penyakit yang mempengaruhi
transmisi sinyal dari saraf ke otot. Nama myasthenia gravis berasal dari
kata Yunani dan Latin yang berarti "kelemahan otot kuburan." Hari ini,
namun, sebagian besar kasus MG tidak sebagai "kuburan" sesuai
namanya. Pada kenyataannya, kebanyakan orang dengan MG dapat
mengharapkan untuk hidup normal atau hampir normal.
Ciri khas MG adalah kelemahan otot yang meningkatkan selama kegiatan
dan meningkatkan setelah istirahat. MG sering melibatkan otot-otot yang
mengendalikan gerakan mata dan kelopak mata, ekspresi wajah,
mengunyah, berbicara, dan menelan. Otot-otot yang mengontrol
pernapasan dan gerakan leher dan ekstremitas juga akan terpengaruh.
- Kelelahan otot (Distrofi otot)
Distrofi otot merupakan penyakit kronis pada otot sejak anak-anak,
diperkirakan merupakan penyakit genetis (bawaan).
F. RANGKUMAN
1. Tulang adalah alat gerak pasif. Sedangkan otot adalah alat gerak aktif. Tulang
berfungsi menunjang pergerakan otot ketika otot berkontraksi atau berlekasasi.
2. Tulang terbagi menjadi 2 macam yaitu, tulang rawan (kartilagu) dan tulang
keras (osteon). Sedangkan macam-macam otot yaitu, otot lurik, otot polos dan
otot jantung.
3. Sifat kerja otot yaitu Antagonis dan Sinergis
23