Page 10 - ANEMIA REMAJA PUTRI_Neat
P. 10
anemia pada remaja putri di SMP Negeri 4 PENUTUP
Banjarbaru.
Remaja putri yang memiliki orang Kesimpulan penelitian ini adalah
tua dengan penghasilan yang tinggi lebih persentase kejadian Anemia pada remaja
mudah mendapatkan semua putri di SMP Negeri 4 Banjarbaru adalah
kebutuhannya baik itu kebutuhan primer sebesar 54%, dimana untuk status gizi,
maupun sekunder, serta dengan lama menstruasi, dan panjang siklus
penghasilan yang tinggi orang tua dapat menstruasi mayoritas berada dalam
memberikan berbagai makanan yang katagori baik atau normal, sementara
bergizi bagai anaknya, berbeda dengan untuk tingkat pendidikan orang tua (ibu)
remaja yang memiliki orang tua dengan mayoritas berpendidikan rendah dan
berpenghasilan rendah, mereka harus pendapatan orang tua berada dalam
menerima makanan yang diberikan orang mayoritas berada dalam katagori dibawah
tuanya karena mereka tidak dapat UMR kota Banjarbaru. Dari hasil uji
meminta lebih dikarenakan keterbatasan statistik didapatkan bahwa terdapat
pendapatan orang tua. Semakin tinggi hubungan antara lama menstruasi, panjang
penghasilan orang tua maka semakin siklus menstruasi, tingkat pendidikan
mudah mendapatkan sarana dan prasarana orang tua (ibu), dan tingkat pendapatan
yang diperlukan oleh anak, sementara orang tua dengan kejadian anemia pada
orang tua yang berlatar belakang ekonomi remaja putri di SMP Negeri
rendah, mereka lebih susah mendapatkan 4 Banjarbaru, serta tidak terdapat
sarana dan prasarana yang diperlukan oleh hubungan antara status gizi dengan
anak dan lebih sedikit waktu yang dapat kejadian anemia pada remaja putri di SMP
mereka berikan kepada anaknya Negeri 4 Banjarbaru.
dikarenakan orang tua lebih megutamakan Rekomendasi untuk remaja putri
untuk bagaimana agar dapat memenuhi diharapkan remaja putri bisa mengetahui
kebutuhan sehari- hari (16). dan mengendalikan faktor-faktor yang
Tingat ekonomi (pendapatan) dapat menyebabkan terjadinya anemia,
keluarga yang rendah akan bagi remaja putri yang memiliki masalah
mempengaruhi pola dan jenis makanan menstruasi seperti lama dan panjang siklus
keluarga tersebut, di mana sebagian besar menstruasi yang tidak normal sebaiknya
kelarga yang memiiki tingkat ekonomi menjaga asupan nutrisinya. Bagi
(pendapatan) yang rendah lebih memilih penelitian lebih lanjut diharapkan dapat
jenis makanan yang berorientasi pada meneliti faktor-faktor yang belum diteliti
karbohidrat dibandingkan protein, dalam penelitian ini dan dapat
vitamin dan mineral. Hal ini dikarenakan menentukan faktor utama dari kejadian
makanan yang mengandung karbohidrat anemia pada remaja putri, selain itu
lebih murah dibandingkan yang lain (29). peneliti lain juga bisa menggunakan
Hasil penelitian sejalan dengan hasil pemeriksaan darah lebih lanjut agar lebih
penelitian Sondey, dkk (2016) yang dapat menggambarkan jenis anemia yang
menyatakan terdapat hubungan antara terjadi pada remaja putri.
anemia dengan pendapatan keluarga (27).
Penelitian Fariz, dkk (2014) KEPUSTAKAAN
Menunjukkan hal yang serupa dimana
terdapat hubungan antara pendapatan 1. Gilly A. Buku ajar kesehatan
orang tua dengan kejadian anemia pada reproduksi wanita. 2nd ed. Jakarta:
remaja putri (30). EGC; 2009.
2. Mehta A, Hoffbrand V. At a glance:
9