Page 137 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 137

Dr. Irving Finkel


           tersebut, seperti banyak dokumen dari masanya, dirancang untuk
           nyaman dipegang oleh pembacanya; ukuran dan beratnya hampir
           sama dengan telepon seluler zaman sekarang.
              Mari kita ringkas rincian-rincian pentingnya.
              Tablet Bahtera tersebut ditulis pada periode Babilonia Kuno,
           sekitar 1900–1700 SM. Dokumen itu tidak diberi tanggal oleh
           juru tulisnya, tetapi dari bentuk dan tampilan tablet itu sendiri,
           karakter dan komposisi lambang-lambang kuneiformnya, dan
           bentuk-bentuk tata bahasa dan penggunaannya, kami dapat
           meyakini bahwa pada masa inilah tablet tersebut dituliskan.
           Tablet itu ditulis dalam bahasa Babilonia Semit, yaitu Akkadia,
           dalam gaya sastra tertentu. Tulisannya kecil-kecil dan rapi
           khas juru tulis kuneiform terlatih yang namanya, sayang sekali,
           tidak tertulis pada tablet itu. Teks tersebut telah ditulis dengan
           sangat baik tanpa kesalahan dan untuk tujuan tertentu; tablet
           ini tentu saja bukan tablet latihan sekolah yang dibuat oleh
           seorang pemula, atau semacamnya. Ukurannya 11,5 × 6,0 cm
           dan berisi tepat enam puluh baris.
               Bagian depan (atau sebelah muka) dalam kondisi baik dan
           hampir semuanya dapat dibaca dan diterjemahkan. Bagian
           belakang (di baliknya) rusak di bagian tengah sebagian besar
           baris-barisnya, sehingga tidak semua yang tertulis di sana dapat
           dibaca sekarang, meskipun banyak dari bagian yang penting
           masih dapat diuraikan; beberapa bagian hilang begitu saja dan
           bagian yang lain rusak parah. Tablet itu suatu waktu pernah
           terbelah menjadi beberapa bagian dan tampaknya telah dibakar
           dan disatukan lagi pada masa modern oleh seorang konservator
           keramik yang cakap. Tablet Bahtera    tiba di Inggris Raya pada
           1948 sebagai milik Mr. Leonard Simmonds dan diberikan
           kepada anak laki-lakinya Mr. Douglas Simmonds pada 1974.
   http://facebook.com/indonesiapustaka  berulang-ulang terhadap lambang-lambangnya dan upaya berkali-
           Selama penulisan buku ini, tablet tersebut berada di atas meja
           penulis di British Museum, sehingga memungkinkan pengamatan

           kali untuk menguraikan kata-kata dan lambang-lambang yang
           tidak lengkap.






                                         126
   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142