Page 48 - Microsoft Word - Pesawat Kertas_JihanAmira_SASISABU_FIKSI_PROOF
P. 48

Jlebb,  rasanya  kayak  dihujanin  2001  panah  dari
             seluruh  arah.  Aku  melihat  Ruby.  Yap,  dia  terlihat

             kecewa,  sedih,  seperti  batu,  terdiam  sunyi,  hampa.
             Jujur  aku  merasa kasihan,  tapi apa boleh buat, bisa

             saja  Rita  akan  membalas  dendam  jika  aku  selalu
             mendekati Ruby.

                 “E-ehh, aku mau ke toilet dulu ya,” kataku.
                 “Ohh, iya, iya,” jawab Rita.

                 “Ehh,  kira-kira,  kenapa  ya,  Ryan  akhir-akhir  ini
             selalu menjauhiku, Uzuri?” tanya Rita dengan sedih.

                 “Ehh,  mungkin  Ryan  memiliki  seseorang  yang
             disukainya,” jawab Uzuri dengan takut.

                 Benar  saja,  asma dia kambuh  lagi dong. Uzuri
             mengambil inhaler, lalu memberikannya kepada Rita.

                 Keesokan  harinya  Dafa  besama  anak  buahnya
             menuju kedai kopi.

                 Tiba-tiba  dengan  santai  Dafa  dan  anak  buahnya
             datang ke kedai kopi milik kami, lalu menukar inhaler

             yang di tas Rita dengan Indra.
                 Lalu,  dia  pun  memaksa  kami  memberikan  kopi

             gratis.  Dia  bahkan  menyamar  menjadi  bapaknya  Rita
             demi itu dan hampir ketahuan. Banyak masalah yang

             kami hadapi gara-gara dia.





                                         40
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53