Page 5 - ADMINISTRASI PERTANDINGAN_Neat
P. 5
B X 0-0 0-2 2-2 2-1 5 1 2 2 5 VI
C X 3-0 3-2 1-4 5 3 1 1 10 I
D X 0-3 3-0 5 31 - 2 9 II
E X 2-3 5 2 1 2 7 III
F X 2 - 3 6 V
Keterangan :
a. Nama regu atau peserta ditulis pada lajur mendatar (horizontal) disebelah atas dan pada lajur menurun
(vertical)
b. Scor hasil pertandingan ditulis dengan tepat dan teliti, sebagai contoh pada hasil pertandingan di atas,
pada periode I partai/pertandingan A melawan B hasilnya adalah 2 – 1 berarti 2 score A dan 1 score B.
penulisan pada matriks ½ kompetisi. Score regu A yaitu 2 ditulis dan dibaca dari regu A pada kolom
vertical dan score regu B yaitu 1 ditulis dan dibaca dari kolom horizontal.
Regu A B C
A X 2-1 Dst
B X Dts
Sebagai perbandingan dilihat score pertandingan antara F melawan C pada ronde IV partai 2 hasilnya
adalah 4 – 1 artinya F = 4 sedangkan C = 1
Karena untuk kerapihan dan ketelitian pengisian matriks bahwa score ditulis pada sebelah kanan tanda
silang maka F – C dengan score 4-1 harus dibalik menjadi C – F dengan secore 1 – 4
c. Hasil pertandingan dijumlahkan dan point tertinggi adalah rangking pertama atau juara I
d. Jika terjadi hasil penjumlahan point yang sama, maka untuk pertandingan sepak bola dihitung selisih gol
(antara memasukan dan kemasukan gol)
Dalam pertandingan yang dilakukan dengan system ½ kompetisi, untuk menghitung jumlah partai
pertandingan dapat diketahui dengan rumus-rumus sebagai berikut :
Jumlah pertandingan tiap ronde :
TUGAS
½ n (untuk jumlah regu genap) dan
½ n – 1 (untuk jumlah regu ganjil) Buatlah susunan ronde pertandingan ½ kompetisi dengan
jumlah pertandingan jumlah peserta 8 regu!
keseluruhannya adalah ½ n (n-1)