Page 19 - E-Modul PAI Eltrina Oktania
P. 19
Nama Sunan Bonang diberikan kepadanya karena salah satu media yang ia
pergunakan untuk berdakwah adalah menggunakan alat musik tradisional yaitu
gamelan, dan salah satu instrument musiknya bernama bonang. Dengan strategi
dan media dakwah tersebut semakin banyak masyarakat yang menjadi
pengikutnya, sehingga lama kelamaan Raden Makdum Ibrahim lebih dikenal
dengan nama Sunan Bonang.
Sunan Bonang mempelajari ilmu agama dari pesantren Sunan Ampel,
ayahnya sendiri. Kemudian ia melanjutkan memperdalam ilmu agama Islam
sampai keluar pulau Jawa bahkan sampai di Pasai. Selesai belajar ilmu agama di
Pasai, Sunan Bonang kembali ke Jawa untuk menyebarkan ajaran Islam. Sunan
Bonang kemudian menjadi salah satu dari Wali Songo yang berdakwah di wilayah
Jawa Tengah dan Jawa Timur seperti Rembang, Lasem dan Tuban.
Sunan Bonang pun menggunakan pendekatan budaya sebagai sarana
dakwahnya. Ia tidak serta merta mengganti budaya yang telah berkembang
sebelumnya di wilayah dakwahnya, namun menyerap budaya yang sudah ada
kemudian dipadukan dengan ajaran dan nilai-nilai Islam. Sunan Bonang
memanfaatkan salah satu alat musik tradisional yang ada di Jawa Timur yaitu
bonang yang merupakan salah satu instrumen dalam set gamelan Jawa.
Syair-syair dengan nilai sastra berisi tentang keindahan dan disisipkan
ajaran-ajaran Islam yang diciptakan oleh Sunan Bonang ini, kemudian dikenal
dengan nama Suluk. Sampai saat ini suluk-suluk tersebut masih dapat dibaca dan
dipahami sebagai referensi untuk menjalankan ajaran dakwah Islam di era modern
saat ini pun. Suluk tersebut berbentuk prosa atau puisi-puisi yang kemudian
dilantunkan dengan iringan alat musik bonang.
Melalui suluk, Sunan Bonang terus menyampaikan makna ajaran Islam
kepada pengikutnya. Suluk sendiri memiliki arti mengenal atau mendekatkan diri
kepada Allah Swt., sehingga syair-syair yang diciptakan tidak hanya memiliki
keindahan dari unsur sastra, tetapi juga berisi tentang ajaran mengenai kecintaan
kepada Sang Pencipta Allah Swt. Di antara suluk Sunan Bonang yang masih
terkenal sampai saat ini adalah “Suluk Tombo Ati”.
15