Page 53 - KOTA DEKAT LAUT BY LIL_S
P. 53

faham. Perihal, apa yang sebenarnya terjadi. Apa mungkin, keduanya

                      memang benar memiliki sebuah hubungan khusus ?


                              Parahnya. Kedekatanku dengan Esok masih berlalu begitu saja.

                      Namun, mendengar berita itu. Justru hati   Esok   berubah   haluan

                      begitu   saja.   Ia   seperti menemukan rumah baru untuknya.



                              “Hah,  lucu  sekali,  percintaan  anak  remaja  zaman  sekarang.”

                      Pekikku dengan tertawa sinis.


                              Di  lingkup  itu.  Ada  lelaki  lain  pula.  Yang  selalu  datang

                      mendekatiku.  Ia  selalu  berusaha  mencuri  perhatian  dariku.  Tak

                      berhenti untuk mengalah, atau menyerah. Lelaki itu, terus saja. Ingin

                      hadir ke dalam duniaku. Sehingga, ketika aku merasa Esok berubah

                      haluan. Esok yang masih belum memberikan kejelasan dari sebuah

                      kedekatan kita itu. Aku malah menerima ajakan Reza. Lelaki yang tak

                      pantang menyerah. Mengajakku untuk memulai hubungan yang baru.



                              Pada  akhirnya,  aku  pun  memilih  keputusan  lain.  Untuk

                      melupakan Esok  sesaat. Hatiku terlanjur sakit. Tatkala, mendengar

                      berita itu lagi dan lagi. Esok yang kerap kali datang, mengunjungi toko

                      Farah. Pun, semakin dekat dengannya.


                              Reza  dan  Aku  akhirnya  berpacaran.  Pikirku,  itu  adalah

                      keputusan  yang  benar.  Agar  aku  tak  lagi  memikirkan  Esok.  Agar

                      hatiku,  bisa  berubah.  Mencintai  lelaki  lain,  yang  tentunya  ia


                      mencintaiku juga.


                              Nyatanya, selama ini  aku salah besar. Entah kenapa, seluruh

                      pikiranku,  hatiku.  Semuanya  tetap  tertuju  kepadanya.  Hanya  ada

                      namanya,  di  benakku,  pun  isi  kepalaku.  Kenapa,  aku  selalu


                                                           49
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58