Page 85 - BUKU PENGAYAAN ELEKTONIK SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
P. 85
Tes Formatif 2
1. Yang terjadi adalah ptialin tidak dapat bekerja pada situasi asam. Enzim ptialin merupakan
enzim yang terdapat di dalam sistem pencernaan manusia. Ptialin berada di dalam rongga
mulut (air liur) yang berfungsi untuk mempercepat proses penguraian pati yang terdapat di
dalam makanan menjadi maltosa. Dan apabila ada makanan yang mengandung lemak dan
protein tidak dapat diolah didalam mulut dengan bantuan enzim ptialin. Dikarenakan di
rongga mulut tidak terdapat enzim katalis yang dapat menguraikan lemak atupun protein.
2. Akan menimbulkan penyakit kwashiorkor . penyakit kwashiorkor dikenal sebagai
edematoud malnutrition yaitu kondisi ketika seorang anak terlihat gemuk karean adanya
penumpukan cairan tubuh, terutama di area mata, kaki dan perut. Kwashiorkor dapat
dicirikan dengan perut buncit dan biasanya terjadi karena penderitanya kekurangan protein
dan hanya mengonsumsi karbohidrat. Membesarnya perut diakibatkan oleh oedema atau
penumpukan cairan di dalam tubuh. Saat tubuh kekurangan protein yang dibutuhkan oleh
sel tubuh, maka tubuh akan kesulitan untuk memperbaiki dan membuat sel-sel baru,
akhirnya tubuh tidak bisa berfungsi secara optimal dan memicu kwashiorkor
3. Pada saluran pencernaan hewan A, persentase makanan yang dicerna di sekum mencapai
75% menandakan bahwa A merupakan herbivore. Pada sekum terjadi dekomposisi
material tanaman (terutama selulosa) melalui fermentasi bakteri. Hewan A juga mampu
menampung lebih banyak makanan di sekum dibandingkan hewan B
Sedangkan hewan B sekumnya berukuran pendek dan hamper tidak ada makanan yang
etrsisa disekum setelah 24 jam. Pada karnivora, sekum tidak lagi berfungsi untuk mencerna
makanan sehingga akan tereduksi menjadi apendiks.
4. Relawan A lebih aktif melakukan thermogenesis disbanding relawan B. hasil ini
mengindikasikan bahwa relawan A lebih mudah kehilangan panas disbanding dengan
relawan B. lemak terdistribusi pada bagian dalam tubuh dan diutamakan untuk
mempertahankan suhu organ vital seperti jantung dan paru-paru.
5. Penyakit yang dialami oleh ega adalah ulkus peptikum atau tukak lambung. kerusakan pada
selaput lendir karena fajtor-faktor psikosoatis (ketakutan, kecemasan, kelelahan dan
keinginan yang berlebihan) dapat merangsang sekresi HCl yang berlebihan. HCl akan
merusak selaput lendir lambung, toksin, atau infeksi bakteri Helicobacter pylori. Selain
pada lambung, luka juga dapat terjadi pada dinding duodenum dan pada esofagus.
71