Page 8 - Laporan Aktualisasi
P. 8
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Kegiatan
ini merupakan kegiatan utama dalam proses Pendidikan dan keberhasilannya dapat diketahui
dari hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik. Salah satu faktor penting yang
mempengaruhi antusiasme dari peserta didik untuk belajar adalah mental yang sehat.
Kesehatan mental adalah suatu keadaan emosional dan psikologis yang baik dan sehat
sehingga seseorang dapat memanfaatkan kemampuan emosi dan kesadarannya dengan tepat
untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari. Mental yang terganggu dapat memberikan gejala
seperti depresi, cemas, hilangnya semangat bahkan sampai keinginan untuk bunuh diri.
Menurut Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Hal ini harus
ditopang dengan adanya kesehatan mental yang baik. Pada UU No. 18 tahun 2014
disebutkan bahwa kegiatan untuk mewujudkan derajat Kesehatan jiwa yang optimal (upaya
Kesehatan jiwa) yaitu dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Upaya
promotif di lingkungan Lembaga Pendidikan dilaksanakan dengan menciptakan suasana
belajar- mengajar yang kondusif. Pentingnya Kesehatan mental yang mempengaruhi antusias
mahasiswa mengikuti pelajaran juga terlihat pada Peraturan Rektor Universitas Sam
Ratulangi Nomor 1 Tahun 2019 tentang pedoman penyelenggaraan akademik di Universitas
Sam Ratulangi. Pasal 39 dari peraturan rektor tersebut disebutkan adanya layanan bimbingan
konseling untuk membimbing mahasiswa yang mengalami kesulitan belajar, kesulitan
mental-emosioal, mendorong, menuntun mahasiswa dalam upaya menyelesaikan
permasalahan atau kesulitannya sehingga dapat meneruskan studinya.
Kondisi saat ini yang terjadi pada program studi Ilmu bedah Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi adalah mahasiswa masih kurang antusias dalam mengikuti
pelajaran. Hal ini terlihat dari masih ada mahasiswa yang terlambat atau tidak mengikuti
pelajaran dan masih kurangnya mahasiswa yang lulus tepat waktu. Dari data didapatkan
bahwa presentase peserta didik yang lulus tepat waktu di program studi Ilmu Bedah hanya
62,5%.
Kondisi yang diharapkan setelah pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini adalah
terciptanya solusi untuk menyelesaikan isu tentang kurangnya antusias mahasiswa dalam
mengikuti pelajaran sehingga dapat berkontribusi meningkatkan jumlah peserta didik yang
lulus tepat waktu dan menciptakan lulusan yang berkualitas
2