Page 142 - Antologi Inspiring Lecturer by Paragon
P. 142
Inspiring Lecturer
Paragon
perayaan pada MBDR ini sangat penting karena memicu mahasiswa
memperoleh motivasi dan meningkatkan ‘trust’ kepada dosen.
Ketika membahas mengenai inovasi pembelajaran ini, disinggung
pula beberapa hal yang menyangkut Merdeka Belajar. Seperti
diketahui bersama, selama ini masih banyak kita temukan
miskonsepsi dalam konteks belajar, seperti kendali belajar berada
pada pengajar, keberhasilan belajar hanya diukur dari nilai, serta
kebutuhan dan minat belajar masih disama-ratakan. Hal ini
menyebabkan kelemahan mahasiswa Indonesia yang sering ditemui
ketika berada di luar negeri, yaitu kemampuan komunikasi dan
critical thinking yang kurang baik. Merdeka Belajar diartikan sebagai
pengaturan sendiri tujuan, cara, dan penilaian belajar (sering disebut
sebagai self-regulated learning). Tujuan belajar perlu disesuaikan
dengan kebutuhan mahasiswa, cara belajar perlu disepakati antara
dosen dan mahasiswa, serta penilaian tidak hanya bertumpu pada satu
cara dan diperlukan refleksi untuk mengembangkan diri mahasiswa
(Komitmen-Refleksi-Mandiri).
Strategi pembelajaran untuk dapat mencapai Merdeka Belajar dapat
dilakukan melalui Case Study & Project Based Learning. Keduanya
memiliki perbedaan pada beberapa aspek. Pada studi kasus kita dapat
menggunakan data masa lalu dan situasi yang disimulasikan. Hal ini
dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan critical thinking
(analisis, kritis, evaluasi, dan pendapat) dari mahasiswa. Pada
pembelajaran proyek, kita dapat menggunakan data masa kini dan
situasi yang nyata. Hal ini bertujuan mengklarifikasi pemahaman atas
teori tertentu untuk menyelesaikan permasalahan dalam proyek
138