Page 151 - Antologi Inspiring Lecturer by Paragon
P. 151
Inspiring Lecturer
Paragon
pengairan dan cahaya matahari serta ‘tangan dingin’ pak tani, maka
biji jagung itu mungkin tumbuh namun tidak akan optimal.
Dalam proses ‘menuntun’ anak diberi kebebasan namun pendidik
sebagai ‘pamong’ dalam memberi tuntunan dan arahan agar anak
tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Seorang ‘pamong’
dapat memberikan ‘tuntunan’ agar anak dapat menemukan
kemerdekaannya dalam belajar. KHD juga mengingatkan para
pendidik untuk tetap terbuka namun tetap waspada terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi, “waspadalah, carilah barang-
barang yang bermanfaat untuk kita, yang dapat menambah kekayaan
kita dalam hal kultur lahir atau batin. Jangan hanya meniru.
Hendaknya barang baru tersebut dilaraskan lebih dahulu”. KHD
menggunakan ‘barang-barang’ sebagai simbol dari tersedianya hal-
hal yang dapat kita tiru, namun selalu menjadi pertimbangan bahwa
Indonesia juga memiliki potensi-potensi kultural yang dapat dijadikan
sebagai sumber belajar.
Ki Hajar Dewantoro juga menjelaskan bahwa dasar Pendidikan anak
berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam
berkaitan dengan “sifat” dan “bentuk” lingkungan di mana anak
berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan “isi” dan “irama”
KHD mengelaborasi Pendidikan terkait kodrat alam dan kodrat
zaman sebagai berikut:
“Dalam melakukan pembaharuan yang terpadu, hendaknya selalu
diingat bahwa segala kepentingan anak-anak didik, baik mengenai
hidup diri pribadinya maupun hidup kemasyarakatannya, jangan
sampai meninggalkan segala kepentingan yang berhubungan dengan
147 | P a g
e