Page 38 - EMODUL GHALIB PENELITIAN
P. 38

(  ′ −  ′ 1)      Δ  ’
                                                   e = −   2    atau e = −
                                                        (  2−   1)        Δ  



                        Setelah memahami parameter ini, maka sekarang kita akan membahas  berbagai
                        jenis tumbukan, yaitu: tumbukan lenting sempurna, tumbukan lenting sebagian dan

                        tumbukan tidak lenting sama sekali.
              1.  Tumbukan Lenting Sempurna

                               Ayo baca dan amati gambar dibawah ini!













                                      Gambar 1.10 Ayunan Newton https://dl.kaskus.id/
                               Ayunan Newton (Newton cradle) merupakan sebuah alat yang berfungsi

                               menunjukkan  hukum  kekekalan  momentum  dan  hukum  kekalan  energi,

                               yang terdiri dari sebaris pendulum (biasanya 5), setiap pendulum tergantung
                               darisuatu  rangka  dengan  2  kawat  yang  sama  panjang.  Bila  sejumlah

                               pendulum ditarik dari satu sisi dan dilepaskan kembali, maka jumlah yang
                               sama akan terlempar dari sisi yang lain dan seterusnya.



                        Dua buah  benda  dikatakan  mengalami  tumbukan  lenting  sempurna  jika  pada
                        tumbukan itutidak terjadi kehilangan energikinetik. Jadi, energi kinetik total

                        kedua benda sebelum dan sesudah tumbukan adalah tetap.
                        Pada Tumbukan Lenting Sempurna berlaku :

                        a. Hukum Kekekalan Momentum    1 +   2 =   ′1 +   ′2

                                                1.   1  +   2.   2  =   1.   ′1 +   2.   ′2
                                                1.   1  −  1.   ′1 =  2.   ′2  −  2.   ′2
                                                                                                      −  1 (   ′1  −   1) =   2  (   ′2 -   2)… (1)



                                                         32
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43