Page 124 - PAI 11 SISWA KM
P. 124

Harits dengan tujuan yang sama, seperti maksud Shafwan membeli Zaid,
                    yakni balas dendam kepada umat Islam.

                        Lalu  orang  Quraisy  menyeret  Zaid  menuju  Tan’im  (tempat  miqat
                    umrah). Di tempat itu, Zaid menjalani hukuman pancung. Menjelang
                    algojo melaksanakan tugasnya, pemimpin kaum musyrik, Abu Sufyan
                    bertanya, “Zaid, apakah Anda senang seandainya di tempatmu ini
                    digantikan Muhammad, sedangkan Anda hidup tenteram bersama
                    keluargamu di rumah?”

                        “Janganlah begitu,” bantah Zaid dengan keras. “Meski dalam keadaan
                    begini, aku tidak rela Rasulullah tertusuk duri yang paling kecil di
                    rumahnya.” Abu Sufyan marah. Zaid akhirnya menyusul temannya
                     sy       Qurai  k
                    akan kesetiaan para sahabat kepada Muhammad. Abu Sufyan berucap
                    kagum, “Aku tidak pernah menemukan seorang yang begitu dicintai oleh
                    para sahabat, seperti Muhammad”.
                        ”Sesudah Zaid gugur, rombongan lain menyeret Khubaib. Sesuai
                    dengan hukum qishas, ia diberi hak menyampaikan permohonan terakhir.
                    Ia meminta izin shalat sunnah 2 rakaat. Permohonan dikabulkan, Khubaib
                    melaksanakan ibadahnya dengan baik. Setelah salam, ia berkata, “Demi
                    Allah. Andaikata bukan karena takut disangka aku gentar menghadapi
                    maut, maka shalatku akan kulakukan lebih panjang.”

                        Akhirnya Khubaib menjadi syahid, menyusul lima sahabat
                    lainnya. Namun, semangat dakwah yang dilandasi keikhlasan untuk
                    menyebarkan ajaran kebenaran, takkan pernah padam dari permukaan
                    bumi. Semangat itu terus bergema, sehingga makin banyak jumlah
                    pendakwah yang dengan kekuatan sendiri, menyelusup keluar-masuk
                    pedalaman, berbatu-batu karang atau berhutan-hutan belantara, untuk
                    menyampaikan dakwah atau melakukan tablig.

                    (Sumber: Disadur dari 1001 Kisah Teladan, Islamic Electronic Book)












                   104   Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK Kelas XI
   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129