Page 20 - Tata Kelola Pemilu di Indonesia
P. 20

Setidaknya,  ada  beberapa  literatur  yang  berusaha  untuk  menjelaskan
           konsep tata kelola pemilu. Mozaffar dan Schedler (2002) mendefinisikan
           tata kelola pemilu sebagai “sebuah kumpulan atas aktivitas-aktivitas yang
           saling  terkait  satu  sama  lain  yang  melibatkan  pembuatan  aturan,
           pelaksanaan  aturan  dan  ajudikasi  aturan.”  Lebih  jauh,  keduanya
           menjelaskan  tiga  tingkatan  dalam  tata  kelola  pemilu.  Pertama  adalah
           pembuatan aturan, di mana tata kelola pemilu fokus pada pemilihan dan
           pendefinisian  aturan-aturan  dasar  dari  permainan  kepemiluan.  Terdapat
           dua  varian  di  tingkatan  pertama  ini,  yaitu  aturan-aturan  atas  kompetisi
           pemilu  (formula,  besaran  daerah  pemilihan,  batasan-batasan  daerah
           pemilihan, ukuran lembaga perwakilan, waktu, dan jaminan hak politik) dan
           aturan-aturan  atas  tata  kelola  kepemiluan  (pendaftaran  pemilih,
           pendaftaran  peserta  pemilu,  pendanaan  dan  regulasi  kampanye,
           pemantauan pemilu, desain surat suara, pemungutan, penghitungan dan
           tabulasi  suara,  lembaga  penyelenggara  pemilu,  dan  regulasi  tentang
           perselisihan hasil pemilu). Kedua adalah pelaksanaan aturan, dimana tata
           kelola  pemilu  fokus  pada  pengorganisasian  permainan  kepemiluan
           (pendaftaran pemilih dan peserta pemilu, pendaftaran pemantau pemilu,
           pendidikan  pemilih,  pengorganisasian  pemilu,  dan  pemungutan  suara,
           penghitungan dan pelaporan). Ketiga adalah ajudikasi aturan, dimana tata
           kelola  pemilu  sangat  terkait  dengan  penetapan  hasil  pemilu  dan
           perselisihan  hasil  pemilu  (pengajuan  kasus,  pemrosesan  kasus,  dan
           penetapan hasil pemilu).


                                   Tabel 1.1. Elemen Pemilu





















           Sumber: Mozaffar dan Schedler (2002; 8)

     4      BAB 1 - TATA KELOLA PEMILU DI INDONESIA
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25