Page 47 - Buku Paket Kelas 6 Agama Hindu
P. 47
Ia dapat mengatasi pengaruh maya, sehingga dia tidak pernah lupa. Jiwatma pada dasarnya adalah suci, tetapi setelah bersatu dengan tubuh makhluk, ia mengalami awidya, ia melupakan sifat aslinya, ia terpengaruh oleh sifat-sifat tubuh yang dihidupinya. Atma itu tetap sempurna, tetapi manusia itu sendiri tidaklah sempurna, karena manusia lahir dalam keadaan awidya. Manusia tidak luput dari hukum kematian, dan Atma tidak akan mati. Dalam Kitab Bhagawadgita disebutkan:
3QD M\DWH PUL\DWH Y NDGFLQ Q¶ \D EKWY Y QD EK\DK DMR QLW\DK VVYDWR¶\D SXUQR QD KDQ\DPQH DULUH´
(Bhagawadgita, II, 20)
Terjemahan:
”Ia tidak pernah lahir pun tidak pernah mati kapan pun, pun tidak pernah muncul dan lagi tidak pernah menghilang. Ia adalah tidak mengenal kelahiran, kekal, abadi dan selalu ada. Ia tidak dapat dibunuh bila badan dibunuh.”
(I.B Mantra, 1992:23)
Dengan demikian Atma tidak akan mati walaupun manusia telah mati, karena Atma pada hakikatnya adalah sempurna. Adapun sifat-sifat Atma, sesuai dengan yang disebutkan dalam Kitab Bhagawadgita adalah sebagai berikut:
1. Achodya, artinya tak terlukai oleh senjata
2. Adahya, artinya tak terbakar oleh api
3. Akledya, artinya tak terkeringkan oleh angin
4. Acesyah, artinya tak terbasahkan oleh air
5. Nitya, artinya abadi
6. Sarwagatah, artinya di mana-mana ada
7. Sthanu, artinya tak berpindah-pindah
8. Acala, artinya tak bergerak
9. Sanatana, artinya selalu sama
10. Awyakta, artinya tak dilahirkan
11. Achintya, artinya tak terpikirkan
12. Awikara, artinya tak berubah, sempurna tidak laki-laki ataupun perempuan.
Buku Siswa Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
41