Page 59 - Buku Paket Kelas 6 Agama Hindu
P. 59

         Semua orang sudah mengalami kelahiran yang berulang-ulang, tetapi mereka tidak mengetahui karena gelap/lupa diri (awidya). Misalnya seorang bayi yang sejak lahir telah dapat menyusu kepada ibunya tanpa dilatih. Itu suatu pertanda bahwa dia telah memiliki pengalaman pada kelahirannya terdahulu. Adanya kelahiran manusia yang dalam kelahirannya sekarang memiliki kegemaran yang berbeda-beda, itu pertanda bahwa mereka telah memiliki pengalaman-pengalaman tentang kegemarannya itu pada kehidupannya yang terdahulu, tetapi mereka tidak mengingatnya karena Awidya. Hanya Tuhanlah yang mengetahui kelahiran yang berulang-ulang itu. Dalam agama Hindu, Tuhan juga dikatakan mengalami kelahiran yang berulang-ulang. Kelahiran Tuhan secara berulang-ulang disebut Awatara. Tujuannya adalah untuk menegakkan Dharma di dunia ini. Dalam terjemahan sloka Kitab Bhagawadgita disebutkan sebagai berikut:
3DMR μSL VDQQ DY\D\􏰈WP􏰈􏰁 EK􏰑W􏰈Q􏰈P L􏰒YDUR μSL VDQ􏰁 SUDN􏰔WLP VY􏰈P DGKL􏰌􏰖􏰈\D􏰁 VDPEKDY􏰈P\ 􏰈WPDP􏰈\D\􏰈´
(Bhagawadgita, IV. 6)
Terjemahan:
”Meskipun Aku-tidak terlahirkan, dan sifat Ku kekal dan menjadi Iswara dari segala makhluk, akan tetapi Aku, dengan memegang teguh pada sifat-Ku, Aku datang menjelma dengan jalan maya-Ku.”
(I.B Mantra, 1992:61)
3\DG􏰈􏰂\DG􏰈 KL GKDUPDV\D􏰁 JO􏰈QLU EKDYDWL EK􏰈UDWD􏰁 DEK\XWWK􏰈QDP DGKDUQPV\D􏰁 WDG􏰈 μWP􏰈QD􏰋 V􏰔M􏰈P\ DKDP´
( Bhagawadgita, IV.7)
Terjemahan
“O,Bharata, bilamana dharma di dunia ini hilang, dan adharma makin menguasai dunia, pada waktu itu Aku menjelmakan diri-Ku.”
(I.B.Mantra, 1992:62)
  Buku Siswa Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
53
          





















































































   57   58   59   60   61