Page 106 - Kelas Inspiratif
P. 106

guru memiliki peran penting serta kreatif agar anak-anak tetap tertarik
mengikuti proses belajar mereka melalui kegiatan bermain.
2. Berhenti dan tunggu. Berilah waktu jeda untuk anak-anak berfikir atas apa
yang mereka amati. Pancinglah bila anak kesulitan mengungkapkan.
3. Jangan mencampuri atau membantu mereka cepat-cepat. Menghadapi anak memerlukan kesabaran yang lebih tinggi dibandingkan mengajar anak usia SMP, SMA ataupun Mahasiswa. Melihat anak yang tidak sabar mengerjakan tugasnya ataupun tidak segera selesai melakukan aktifitasnya adalah tantangan tersrndiri. Biarkanlah anak-anak menyelesaikan tugasnya secara mandiri meskipun pendidik sebenarnya bisa membantunya. Dengan demikian, anak-anak belajar bertanggung jawab, mandiri, mengembangkan berfikir kritis, menguji kesabaran dan kedisiplinan anak.
Pemanfaatan video pada tahap menstimulasi berfikir kritis pada anak dapat diintegrasikan dengan proses bermain. Sebelum menonton video, anak-anak diperkenalkan juga dengan pemahaman materi yang akan disampaikan. Sebagai contoh mengenalkan anak pada makanan sehat, anak-anak berhadapan langsung untuk melihat dan merasakan makanan sehat yang dibawa dari rumah.
Tahapan selanjutnya, anak diajak bereksplorasi pada makanan – makanan lain yang mungkin belum mereka lihat ataupun mengeksplore manfaat makanan sehat dalam tayangan video yang diputar dan disaksikan bersama-sama.
Dari penjelasan di atas, dapat diambil satu poin penting berkaitan dengan pengajaran berfikir kritis. Critical thinking ini dapat dirintis dan diajarkan di jenjang usia dini hingga pendidikan tinggi. Penerapan strategi harus disesuaikan pada tingkat umur dan tingkat kebutuhan. Kesemuanya itu bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk dapat berfikir lebih jeli, tertata, mendalam, logis dan analitis.
99


























































































   104   105   106   107   108