Page 10 - Buku Paket Kelas 8 Pendidikan Agama Hindu dan Budi pekerti
P. 10
berbuat dan tidak menikmati. Ātmān yang meresapi seluruh makhluk hidup pada dasarnya memiliki sifat yang sama dengan Brahman. Namun, ātmān dalam diri manusia terkesan tidak memiliki sifat yang sama dengan Brahman karena terpengaruh oleh avidya atau kebodohan.
Visistadvaita Vedanta memahami ātmān sebagai bagian dari Brahman. Ibarat sebiji buah delima, buah delima merupakan Brahman, sedangkan biji-bijinya merupakan ātmān. Ātmān yang menghidupi manusia disebut jivĀtmān. JivĀtmān yang terdapat dalam diri benar-benar terlihat bersifat pribadi dan berbeda dengan Brahman. Sesungguhnya jivĀtmān muncul dari Brahman dan tidak pernah di luar Brahman, tetapi sekalipun demikian ia menikmati keberadaan pribadi dan akan tetap merupakan sesuatu kepribadian selamanya.
Dvaita Vedanta memahami bahwa ātmān berjumlah sangatlah banyak. Ātmān yang satu berbeda dengan ātmān yang lain. Setiap ātmān memiliki pengalaman, cacat, dan sengsaranya sendiri. Ātmān itu kekal dan penuh kebahagiaan. Karena adanya hubungan dengan benda, ātmān itu mengalami penderitaan dan kelahiran yang berulang–ulang. Selama ātmān terbelenggu sifat keduniawian, ātmān akan tersesat dalam samsara, mengembara dari satu kelahiran ke kelahiran yang lainnya.
Demikian keyakinan adanya ātmān yang terbelenggu oleh badan, indria, ahamkara, manas, buddhi dan citta sehingga tidak dapat memancarkan sinarnya yang asli dan terang. Sifat- sifat ātmān sesungguhnya identik dengan Brahman. Itulah yang harus dicari dan yang seharusnya dimengerti. Dia yang menemukannya memperoleh seluruh alam semesta. Lebih jauh, seseorang yang telah maju kehidupan spiritualnya akan mudah merealisasikan ātmān dalam dirinya. Dari mereka cinta kasih yang sejati (prema) bersemi, tumbuh, dan berkembang memengaruhi lingkungannya. Baginya, semua makhluk adalah satu keluarga, saling bersaudara (vasudhaiva kutumbakam).
Latihan
Jawablah soal berikut.
1. Apa yang kamu pahami terkait ātmān dalam diri?
2. Apa yang kamu pahami dari sloka Weda Parikrama?
4 | Kelas VIII