Page 130 - Buku Paket Kelas 4 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
P. 130
Ketika Ouyang Xiu berusia 4 tahun, ayahnya telah meninggal dunia. Sang ibulah yang merawatnya. Hidup mereka dalam keterbatasan sehingga Ouyang Xiu belum dapat bersekolah. Ibunda Ouyang Xiu sendiri yang mengajarkan Ouyang Xiu membaca dan menulis. Beliau sedih karena tidak mampu membelikan kertas dan kuas.
Suatu hari ketika dalam perjalanan pulang, Ibunda Ouyang Xiu melihat buluh air yang tumbuh di empang. Buluh adalah sejenis tanaman berumpun berakar serabut yang batangnya beruas-ruas atau berongga seperti bambu. Timbullah ide untuk menggunakan buluh air ini sebagai pena untuk menulis di atas pasir.
Setiap hari Ibunda Ouyang Xiu mengajarkan Ouyang Xiu menulis huruf- huruf baru di atas pasir dengan menggunakan buluh air tersebut. Dengan tekun Ibunda Ouyang Xiu melatih Ouyang Xiu membaca dan menulis sehingga perbendaharaan kata-katanya bertambah banyak.
Ketika berusia belasan tahun Ouyang Xiu semakin mencintai belajar. Ia selalu lapar akan bacaan baru. Semua buku yang ada di rumah telah dibacanya bahkan tanpa segan Ouyang Xiu meminjam buku kepada tetangga- tetangganya.
Dengan ketekunan belajar yang tiada henti, Ouyang Xiu berhasil menjadi terpelajar di usia muda. Ouyang Xiu dikenal sebagai seorang sastrawan dengan sumbangan yang terbesar berupa dua karya sastra sejarah Zhongguo. Ouyang Xiu juga dikenal sebagai penulis prosa dan puisi.
Keberhasilan Ouyang Xiu berkat bimbingan ibunda Ouyang Xiu yang penuh
118
Buku Siswa SD Kelas IV