Page 280 - Matematika-BS-KLS-VII-Licensi
P. 280

Sejarah π



              Manusia telah berusaha mencari rasio keliling dengan garis tengah lingkaran π sejak 4000

              tahun yang lalu.
                                                                        25
              Sekitar 2000 SM, orang-orang Babilonia menggunakan  3 atau   Pada saat yang hampir
                                                         256             8
              bersamaan, orang-orang Mesir menggunakan       = 3,16049 ....
                                                          81

              Orang yang pertama kali menemukan nilai yang cukup dekat dengan π yang sekarang
              digunakan adalah Archimedes (287 - 212 SM). Archimedes menemukan nilai π dengan
              menggunakan sifat-sifat garis keliling lingkaran yang dibatasi oleh dua segi enam
              beraturan. Keliling lingkaran lebih dari keliling segi enam dalam dan kurang dari keliling
              segi enam luar.
              Kemudian dia menemukan nilai π dengan meningkatkan banyaknya segi poligon,
              mulai dari segi enam, segi delapan, sampai segi 96.
              Hasil hitungannya menunjukkan 3 < π < 3. Hasilnya
              dikonversikan ke desimal menjadi 3,1408 .…


              Simbol “π” yang menyatakan konstanta lingkaran
              diambil dari huruf Yunani “perimetros”. Ludolph (1540-                              Sumber: storyofmathematic.com
              1610) dari Kerajaan Belanda menggunakan hampir
              seluruh waktu hidupnya meningkatkan jumlah sisi
              poligon untuk menghitung π, dan dapat menemukan                  Archimedes
              35 tempat desimal. Dia menggunakan cara yang sama
              dengan cara Archimedes.                                Untuk heksagon biasa adalah
              (Gambar lingkaran dan segi enam, Teks dalam gambar     3 < π < 3,464…
              “Archimedes” “untuk segi enam beraturan,
              3 < π < 3,464 ..”)
              Di Jepang, pada era Edo, matematika asli Jepang ‘Wasan’
              dikembangkan, dan beberapa orang mulai menghitung
              nilai π. Takakazu Seki (sekitar 1640 - 1708) menemukan
              sampai 10 desimal menggunakan poligon segi 131072.
              Selanjutnya, Katahiro Takebe (1664 - 1739) menemukan
              sampai 41 tempat desimal.




                                                                     Takakazu Seki
                                                                     Dia menggali matematika sendiri dan
                                                                     mengembangkan ‘Wasan’ (Matematika
                                                                     Jepang)

              274  Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama Kelas VII
   275   276   277   278   279   280   281   282   283   284   285