Page 4 - FLIP Mba
P. 4
Tanggal 7 Agustus 1938, W.R. Supratman ditangkap Belamda di studio
Radio nirom (Netherlandsch Indische Radio Omrep) di Jalan Embong,
Surabaya, lantaran lagunya yang berjudul ‘’matahari terbit’’ dinyanyikan
pandu-pandu KBI (Kepaduan Bangsa Indonesia di radio tersebut. Hal itu
dianggap sebagai wujud simpati terhadap kekaisaran Jepang. Sempat
ditaham, W.R. Supratman kemudian dilepas Belanda setelah mereka tidak
mendapatkan bukti-bukti bahwa dirinya bersimpati kepada Jepang.
Kondisi kesehatan W.R. Supratman pun menurun, hingga pada tanggal 17
Agustus 1938 (Rabu Wage) beliau meninggal dunia di Jalan Mangga no. 21
Tambak Sari, Surabaya, karena gangguan jantung yang dideritanya. Alm.
W.R. Supratman dimakamkan di Pemakaman Umum Kapasan Jalan
Tambak Segaran Wetan, Surabaya.