Page 3 - ARTIKEL 1
P. 3

Dalam perkembangan selanjutnya matematika telah melepaskan diri dari ikatan realitas

               empiris. Semula geometri hanya membatasi diri pada dimensi tiga, sesuai dengan kenyataan yang
               ada. Namun kemudian berkembang menjadi geometri multidimensional. Tidak ada alasan rasional

               yang  melarangnya.  Langkah  logis  selanjutnya  adalah  metematika  memutuskan  diri  dari  setiap

               realitas  konkrit.  Matematika  menjadi  abstrak.  Matematika  ditentukan  oleh  aturan-aturan
               permainan  matematika  sendiri,  tanpa  referensi  sedikit pun  dengan  realitas  yang  dapat  dialami

               maupun dibayangkan.


                       Tetapi yang menakjubkan adalah bahwa matematika dalam bentuk abstrak justru sangat

               berperanan penting dalam ilmu-ilmu empiris seperti IPA misalnya. Ternyata matematika dengan
               salah satu cara tetap tertambat pada realitas. Kenyataan ini dikarenakan matematika mengenal

               struktur pengulangan yang mendasari realitas jasmani yang juga dikenal dalam ilmu-ilmu lain.

               Jika kita menemukan simbol tertentu dalam matematika, maka tiap kali simbol tersebut digunakan
               akan menemui makna yang sama.


                       Demikianlah  meskipun  matematika  tidak  mempersoalkan  apakah  sistem-sistem  yang

               dirancang terdapat dalam realitas atau tidak, namun dia tetap merupakan struktur-struktur yang

               terdapat di dalam realitas. Jaminannya adalah basis dasar matematika yaitu ‘struktur pengulangan’
               yang juga merupakan struktur dasar dalam realitas jasmani.


                       Ilmu pengetahuan alam atau IPA yang mengandaikan bahwa setiap realitas jasmani punya

               struktur  pengulangan  adalah  ilmu  yang  paling  banyak  memanfaatkan  metamatika.  Namun

               penerapan matematika tidak terbatas pada ilmu alam saja tetapi juga pada setiap ilmu empiris
               dimana realitas jasmani yang berulang selalu berperan.


                       Selanjutnya matematika modern yang telah lepas seluruhnya dari realitas konkrit justru

               kegunaannya terhadap ilmu-ilmu lain kian besar. Matematika modern menyediakan bagi ilmu-

               ilmu lain macam-macam struktur formal yang tidak terbatas pada struktur-struktur yang terdapat
               dalam realitas. Selanjutnya terserah pada masing-masing ilmu tersebut untuk memilih struktur

               mana yang hendak dipakai untuk suatu relasi empiris yang telah ditemukan atau ikatan-ikatan
               teoritis yang diduga ada di antara data-data empiris tersebut.
   1   2   3   4