Page 143 - Bahan Ajar Senyawa Turunan Alkana
P. 143
LKPD Percobaan Reaksi Saponifikasi
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Membuat dan memahami reaksi penyabunan pada proses
pembuatansabun di laboratorium.
2. Menjelaskan beberapa sifat sabun berdasarkan percobaan yang
dilakukan.
B. PERTANYAAN PRAPRAKTEK
1. Jelaskan apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi saponifikasi!
2. Jelaskan prinsip dasar dari reaksi saponifikasi!
C. DASAR TEORI
Tes Reaksi saponifikasi merupakan proses pembuatan sabun yang
berlangsung dengan mereaksikan asam lemak dengan alkali yang menghasilkan
sintesis dari air serta garam karbonil. Produk yang dihasilkan dalam proses
saponifikasi adalah sabun dan gliserin. Proses saponifikasi diperlukan basa
mineral untuk menghidrolisis senyawa ester ataupun asam lemak yang
umumnya menggunakan NaOH atau KOH.
Sabun merupakan garam alkali karboksilat (R-COONa) dari asam lemak
terutama mengandung garam C-16 (asam palmiat) dan C-18 (asam stearat) yang
dihidrolisis secara sempurna dalam larutan NaOH atau KOH. Gugus R pada
sabun bersifat hidrofobik karena bersifat non polar dan COONa bersifat
hidrofilik (polar). Sabun merupakan salah satu surfaktan yang dapat
menurunkan tegangan permukaan air sehingga larutan sabun dapat masuk ke
dalam serat menghilangkan dan mengusir kotoran serta minyak.
Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi saponifikasi, yaitu
rasio reaktan dan waktu pembentukan. Penggunaan rasio reaktan yang tidak
tepat akan menghasilkan sabun yang tidak sesuai dengan tetapan standar yang
mana hal ini dapat dilihat dari nilai asam lemak atau alkali bebas sabun.
Sementara itu, waktu pengadukan yang dilakukan juga akan mempengaruhi
kesempurnaan proses saponifikasi yang berlangsung (Salendra, dkk., 2018).
Dalam kehidupan sehari-hari reaksi saponifikasi digunakan untuk membuat
126 |E-Book_ S e e n y a w a T u r u n a n A l k a n a _ u n t u k S M A / M A K e l a s X I I